KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) mempertahankan sovereign credit rating atas utang Indonesia pada BBB serta merevisi outlook menjadi negatif dari stabil, pada Jumat (17/4). Menanggapi keputusan S&P tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan, “Outlook negatif ini diyakini bukan cerminan dari permasalahan ekonomi yang bersifat fundamental, tetapi lebih dipicu oleh kekhawatiran S&P terhadap risiko pemburukan kondisi eksternal dan fiskal akibat pandemi corona atau Covid -19 yang bersifat temporer,” ujar Perry dalam rilis yang diterima kontan.co.id, Jumat (17/4) Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa, sampai dengan beberapa saat sebelum COVID-19 meluas ke seluruh dunia, kepercayaan investor dan lembaga pemeringkat internasional terhadap prospek dan ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat tinggi. Ini didukung oleh konsistensi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam melaksanakan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi structural.
Kata Gubernur BI Perry Warjiyo tentang outlook negatif dari S&P
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P) mempertahankan sovereign credit rating atas utang Indonesia pada BBB serta merevisi outlook menjadi negatif dari stabil, pada Jumat (17/4). Menanggapi keputusan S&P tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan, “Outlook negatif ini diyakini bukan cerminan dari permasalahan ekonomi yang bersifat fundamental, tetapi lebih dipicu oleh kekhawatiran S&P terhadap risiko pemburukan kondisi eksternal dan fiskal akibat pandemi corona atau Covid -19 yang bersifat temporer,” ujar Perry dalam rilis yang diterima kontan.co.id, Jumat (17/4) Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa, sampai dengan beberapa saat sebelum COVID-19 meluas ke seluruh dunia, kepercayaan investor dan lembaga pemeringkat internasional terhadap prospek dan ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat tinggi. Ini didukung oleh konsistensi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam melaksanakan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi structural.