Kata LPS soal restrukturisasi kredit tahun ini



JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pada 2017 jumlah kredit yang direstrukturisasi akan mengalami penurunan. Namun penurunannya diproyeksi tidak akan terlalu signifikan dibanding 2016 lalu.

Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan pada tahun 2017 masalah kredit bermasalah diperkirakan masih akan menjadi salah satu faktor risiko di bisnis perbankan. “Namun memang risiko NPL tahun ini tidak sebesar tahun lalu,” ujar Dody kepada KONTAN, Jumat (3/2).

Restrukturisasi kredit yang masih tinggi pada 2017 ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang masih tidak banyak berubah dari tahun lalu. Seperti diketahui pada tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,1%.


Dengan pertumbuhan ekonomi tidak terlalu banyak berubah, diproyeksi masalah kualitas kredit juga masih menjadi tantangan. Hal ini ditambah faktor ketidakpastian global terutama dari Amerika Serikat.

Pada tahun ini beberapa sektor seperti pertambangan, konstruksi, perdagangan dan transportasi diperkirakan menjadi penyumbang restrukturisasi kredit dari perbankan.

Terkait dengan restrukturisasi ini, menurut Dody, biasanya bank menggunakan dua cara yaitu perpanjangan masa pinjaman dan kedua adalah penurunan tingkat suku bunga pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto