Kata pengamat terkait perbaikan skema impor gula dan garam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian Khudori menyangsikan efektifitas perubahan skema impor gula dan garam industri. Pemerintah berencana memindahkan izin impor gula dan garam industri ke Kementerian Perindustrian.

Selain itu, impor pun akan dilakukan langsung oleh industri pengguna termasuk makanan dan minuman.

Hal itu dilakukan pemerintah untuk menyederhanakan impor. Selain itu pemerintah juga bertujuan untuk menghilangkan rembesan gula dan garam industri ke pasar konsumsi.

"Bisa dipastikan tidak akan mengubah apa-apa, apakah memangkas mafia atau menekan perembesan," ujar Khudori saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/10).

Baca Juga: Kurangi impor, pemerintah siapkan Rp 40 miliar untuk bangun pabrik garam

Khudori menjelaskan bahwa berdasarkan aturan saat ini, izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Kementerian Perindustrian akan memberikan rekomendasi kepada industri yang mengajukan impor.

Skema impor saat ini pun disampaikan oleh Khudori telah diberikan izin kepada industri pengguna. Namun, ada industri yang menggunakan langsung, mau pun ikut mengimpor dari industri lain.

Khudori bilang permasalahan adanya rembesan saat ini adalah kurangnya penghitungan yang baik. Sehingga ada sisa impor yang akhirnya dijual dalam pasar konsumsi.

"Ketika ada pasokan berlebih, hukum pasar berlaku, mencari pasar yang memungkinkan dimasuki. Apalagi, insentif ekonomi yang ada cukup menggiurkan," terang Khudori.

Selain itu masalah lainnya adalah pengawasan dan penegakan hukum yang masih lemah. Hal itu membuat rembesan yang menekan gula dan garam rakyat tertekan.

Selanjutnya: Pemerintah merancang skema impor gula dan garam langsung oleh industri pengguna

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli