KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai Bendungan multifungsi, Bendungan Karian akan banyak berfaedah bagi hajat hidup masyarakat. Lantas apa saja fungsinya? Pertama sebagai saluran pembawa air baku, Bendungan Karian memberi manfaat akses air bersih bagi 160 ribu jiwa di Kabupaten Lebak, 1 juta jiwa di Kabupaten Tangerang, 600 ribu di Kota Tangerang, 80 ribu di Kabupaten Bogor, dan 1,28 juta jiwa di Jakarta bagian barat. "Saat dijadikan air curah akan miliki kapasitas air 4600 liter/detik, untuk Kota Tanggerang 650 liter/detik, Kota Tangerang Selatan 750 liter/detik, dan Jakarta bagian Barat 3200 liter/detik," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, Jumat (10/11) di Kantor Kementerian PUPR.
Khusus untuk pemenuhan air baku di Jakarta, Sri menambahkan bahwa Bendungan Karian akan kurangi dampak lingkungan dari pengambilan air tanah sebagai pemenuhan baku di Jakarta. Sebab selama ini, pemenuhan air baku Jakarta, berasal dari Bendungan Jatiluhur di sebelah timur Jakarta dan sebagian lainnya dipenuhi dari air tanah. Ia memperkirakan dengan tambahan 3200 liter/detik dari Bendungan Karian maka akan miliki suplai 10,3 kiloliter/detik air baku. "Dari Karian 3200 liter per detik, dari Jatiluhur 4000 liter/detik, dan dari Buaran 3100 liter/detik," sambung Sri. Selain sebagai penyuplai air baku, bendungan berkapasitas tampung total sebesar 314,7 juta meter kubik juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan air bagi lahan pertanian seluas 22.000 hektare di Provinsi Banten. Dengan terjaminnya air irigasi dari bendungan, maka produksi gabah diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 162.800 ton gabah per tahun senilai Rp 500 miliar. Saat ini produksi gabah petani sebanyak 187.000 ton per tahun dan ditargetkan menjadi 349.800 ton gabah per tahun setelah bendungan beroperasi. Manfaat lainnya adalah, Bendungan Karian dapat menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW bagi 10.000 kepala keluarga yang berada di 40 desa atau 4 kecamatan di sekitar bendungan, serta sebagai pengendali banjir. Sementara itu Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso katakan saat ini pembangunan Bendungan Karian telah capai 48%, dan di target selesai pada 2019 "Ini kita kejar-kejaran jadi ketika bendungannya selesai, salurannya juga harus selesai," kata Imam pada kesempatan yang sama. Sementara soal pendanaan proyek, beberapa porsi pembiayaan akan dilakukan dengan skema
Public-Private Placement (PPP), dan sisanya melalui Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Untuk skema PPP dengan paket pekerjaan konstruksi bangunan dan beberapa porsi pembiayaan saluran utama sepanjang 47,9 km telah dikucur dana pinjaman dari Pemerintah Korea Selatan melalui Economic Development Cooperation Fund (EDCF) sebesar Rp 2,1 triliun.
Kucuran dana tersebut diakui pemerintah Korea Selatan diberikan agar pembangunan Bendungan Karian selesai sesuai dengan jadwal yang ditentukan. "Dari penandatanganan MoU yang dilakukan kemarin Kamis (9/11) Bendungan Karian merupakan salah satu proyek penting bagi kami. Kami mendiskusikannya dengan Presiden Jokowi bagaimana konstruksinya bisa sesuai jadwal," kata Menteri Tanah, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Moon Jae Jin saat berkunjung ke Kementerian PUPR, Jumat (10/11). Sementara untuk skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) akan dilakukan untuk pekerjaan konstruksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan perpipaan yang melayani Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta bagian barat. Dan beberapa porsi pendanaan pembangunan saluran utama sepanjang 47,9 km. Untuk skema ini diperkirakan investasinya senilai Rp 3,1 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto