KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menanggapi positif istilah santri di era post-islamisme yang disematkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman kepada dirinya. Sandiaga mengira julukan itu berkaitan dengan kegiatan kewirausahaannya. "Mungkin Pak Sohibul Iman mengaitkan posisi saya di santripreneur. Bersama dengan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia yang dipimpin Gus Gozali, waktu itu saya di dewan pembina," kata Sandiaga ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/8). Menurut Sandiaga, era post-islamisme berarti santri tidak hanya belajar agama. Namun, juga berinovasi. Ia menilai santri sebaiknya belajar berwirausaha dan membuka lapangan kerja.
Kata Sandiaga Uno atas sebutan santri di era post-islamisme
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menanggapi positif istilah santri di era post-islamisme yang disematkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman kepada dirinya. Sandiaga mengira julukan itu berkaitan dengan kegiatan kewirausahaannya. "Mungkin Pak Sohibul Iman mengaitkan posisi saya di santripreneur. Bersama dengan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia yang dipimpin Gus Gozali, waktu itu saya di dewan pembina," kata Sandiaga ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (13/8). Menurut Sandiaga, era post-islamisme berarti santri tidak hanya belajar agama. Namun, juga berinovasi. Ia menilai santri sebaiknya belajar berwirausaha dan membuka lapangan kerja.