Kata Satgas Covid-19 soal turunnya efikasi vaksin Sinovac di Brasil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Juru Bicara Vaksinasi dari Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut kini pihaknya terus memonitor perkembangan vaksin di dunia. Utamanya bagi vaksin yang saat ini masih dalam tahap uji klinis.

Hal tersebut menanggapi adanya informasi yang menyebut bahwa efikasi vaksin Covid-19 Sinovac dari uji klinis di Brasil mengalami penurunan hingga 50,4%. Dimana dari sebelumnya hasil uji klinis tahap III di Brazil mampu capai efikasi hingga 78%.

"Kita terus memonitor pengembang vaksin di dunia. Khususnya bagi vaksin yang sedang dalam tahap pengujian klinis," kata Wiki dalam International Media Briefing - National Task Force for Covid-19 secara daring pada Kamis (14/1).


Adapun Terkait informasi dari artikel di Science Magz yang menyebutkan bahwa efikasi 50,4% merupakan hasil dari keseluruhan data perhitungan yang juga memasukan data kasus positif Covid-19 yang bergejala ringan dan tak memerlukan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya

"50,4% efikasi merupakan perhitungan yang juga memasukan kasus positif Covid tapi dengan gejala ringan dan tak memerlukan perawatan medis. Itu ditemukan dengan 167 kasus dari covid-19 di plasebo grup dan 85 orang yang terima vaksin," imbuhnya.

Wiku menjelaskan, pemerintah telah mendapatkan 3 juta dosis vaksin Sinovac jadi dan 15 juta dosis dalam bentuk bulk. Selain itu, pemerintah bjuga sudah mendapatkan persetujuan dari Novavax dan Astarazeneca dengan pemesanan vaksin masing-masing 50 juta dosis vaksin. Kemudian Pfizer 50 juta dosis dan dari COVAX/GAVI sebanyak 54 juta dosis vaksin.

Adapun terkait tantangan terbesar dalam program vaksinasi tentunya datang dari kondisi geografis Indonesia. Guna melancarkan proses distribusi vaksin Wiku menyebut pihaknya menggandeng banyak pihak mulai dari TNI, Polri dan instansi Kementerian/Lembaga dan stakeholder lainnya.

Selanjutnya: IDI: Kekebalan kelompok takkan terbentuk jika banyak masyarakat tolak vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli