JAKARTA. Kenaikan harga batubara disinyalir salah satunya disebabkan oleh penurunan stok batubara di Negeri Paman Sam.

Mengutip Bloomberg, Senin (22/8) harga batubara kontrak pengiriman November 2016 di ICE Futures Exchange naik 0,15% di level US$ 65,85 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.

Laporan dari Energy Ventures Analysis, stok batubara AS Juli 2016 turun sebanyak 12 juta ton menjadi 173 juta ton. Penyebabnya adalah penggunaan batubara yang tinggi untuk pembangkit listrik yakni sekitar 75 juta metrik ton dan pengiriman untuk pembangkit listrik sekitar 63 juta metrik ton.

Penurunan ini merupakan salah satu yang terdalam setelah rata-rata penurunan stok di Juli dalam lima tahun terakhir hanya sekitar 11 juta ton.

“Secara bertahap fundamental bagi harga batubara memang bagus dan ini diduga akan terus berlangsung sepanjang 2016 hingga tahun 2017 mendatang,” kata Lucas Pipes, FBR Capital Markets seperti dikutip dari Bloomberg.

Dukungan lainnya bagi harga juga datang dari laporan tertahannya distribusi batubara salah satu produsen terbesar di Kolombia. Terganggunya distribusi ini disebabkan oleh aksi protes yang dilakukan oleh pekerja tambang Wahyu Indigenous Group co.

Jalur distribusi yang terganggu tersebut terhubung ke pelabuhan Caribbean yang merupakan salah satu pelabuhan pengiriman batubara Kolombia. Sampai berita ini diturunkan perusahaan dengan tambang bernama Cerrejon ini masih berupaya memuat stok yang ada di pelabuhan ke kapal pengangkut yang tersedia. Sembari menanti kembali lancar dan dibukanya jalur distribusi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia