JAKARTA. Beban besar masih terus membayangi pergerakan harga batubara. Salah satunya datang dari upaya pemerintah AS untuk menutup pembangkit listrik batubaranya di 16 negara bagian dan berpotensi menggerus permintaan batubara Negeri Paman Sam dalam jumlah signifikan. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/5) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2017 di ICE Futures Exchange melorot 0,46% ke level US$ 75,10 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Hal ini sudah berjalan dalam sepekan terakhir dengan catatan penurunan harga sebesar 4,33%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan, tekanan pada harga batubara membesar setelah Pemerintah AS menargetkan untuk menutup 46 unit pembangkit listrik batubara dari 25 sumber energi AS di 16 negara bagian hingga tahun 2018 mendatang. Jika hal ini benar dilaksanakan, maka akan terjadi penurunan permintaan hingga 30 juta ton dalam setahun mendatang.
Katalis negatif bebani harga batubara
JAKARTA. Beban besar masih terus membayangi pergerakan harga batubara. Salah satunya datang dari upaya pemerintah AS untuk menutup pembangkit listrik batubaranya di 16 negara bagian dan berpotensi menggerus permintaan batubara Negeri Paman Sam dalam jumlah signifikan. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/5) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2017 di ICE Futures Exchange melorot 0,46% ke level US$ 75,10 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Hal ini sudah berjalan dalam sepekan terakhir dengan catatan penurunan harga sebesar 4,33%. Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengungkapkan, tekanan pada harga batubara membesar setelah Pemerintah AS menargetkan untuk menutup 46 unit pembangkit listrik batubara dari 25 sumber energi AS di 16 negara bagian hingga tahun 2018 mendatang. Jika hal ini benar dilaksanakan, maka akan terjadi penurunan permintaan hingga 30 juta ton dalam setahun mendatang.