Kaum muda dominasi pembelian rumah pertama



JAKARTA. Pembeli rumah pertama (first home buyer) di Indonesia mulai mengalami peningkatan. Hal tersebut dipaparkan oleh Head of Marketing Rumah123.com, Aditya Jamaludin, berdasarkan hasil survei semester pertama tahun 2014, segmen ini tercatat naik 38%.

"First time home buyers semakin tinggi, dari 38% jadi 44%. Ini celah baru pada pemasaran properti," ujar Aditya pada konferensi pers "Indonesia Propery Market Sentiment Survey" di SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (11/9). 

Dia menuturkan, menjelang pemilihan presiden, masyarakat masih menunggu pertumbuhan properti, tetapi keinginan untuk membeli terus meningkat di tahun ini. Peningkatan minat membeli rumah pertama tersebut didominasi oleh masyarakat dengan kisaran umur 25-35 tahun. 


Menurut Aditya, generasi muda ini sudah mulai mencari informasi untuk membeli rumah pertama mereka. Minat properti bukan lagi milik masyarakat berusia mapan dan matang, yakni 40 tahun ke atas. 

"Kemampuan generasi muda pada bidang properti ini semakin meningkat. Pasar untuk pemilik rumah lebih tinggi lagi," kata Aditya. 

Berdasarkan survei tersebut, sebanyak 2.590 koresponden menunjukkan peningkatan minat pada bidang properti karena ingin memiliki rumah sendiri. Peningkatan minat itu juga berdasarkan keinginan mereka memiliki investasi jangka panjang dan melakukan upgrade rumah, dalam arti membangun kembali rumah mereka. 

"Ada juga yang ingin mencari rumah agar lebih dekat dengan keluarga dan rumah. Ini tergantung kebutuhan dan status mereka," kata Aditya. 

Adapun survei tersebut diadakan secara online pada situs Rumah123.com. Survei dilakukan mulai Juni-Agustus 2014. Saat mengisi kuesioiner, para koresponden diberi 65 pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut diketahui bahwa peminat properti terdiri atas 31% wanita dan 69% pria. Berdasarkan status, presentasenya lebih banyak terdapat pada koresponden yang telah menikah, yakni 72% dibandingkan dengan koresponden lajang, yakni sebesar 26%. 

Para koresponden itu juga berdomisili paling banyak di DKI Jakarta, yaitu 37%. Sedangkan dari segi profesi, jenisnya bermacam-macam, antara lain pegawai administratif, wiraswasta, managerial, PNS, profesional, sales, dan homemaker. (Arimbi Ramadhiani )

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia