Kawasan industri senilai US$ 300 juta berdiri di Karawang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong tumbuhnya kawasan industri karena berperan strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah hingga nasional. Misalnya hari ini telah dimulai dilakukan groundbreaking untuk Karawang New Industry City Tenants (KNIC) di Karawang, Jawa Barat.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dengan adanya kawasan industri ini, dapat pula membuka lapangan kerja yang banyak dari investasi sektor industri yang masuk.

Menurut Menperin, dengan bertambahnya penyerapan tenaga kerja, pendapatan masyarakat akan ikut naik dan berdampak pula pada peningkatan ekonomi wilayah setempat. Di samping itu, mampu menggenjot produktivitas perusahaan yang berlokasi di kawasan industri dalam upaya menciptakan nilai tambah tinggi.


“Hari ini, kita menyaksikan milestone besar dari CFLD International maupun sektor perindustrian di Indonesia. Kami mengapresiasi pembangunan KNIC ini, terlebih lagi sebagai kawasan industri yang diarahkan menuju kawasan industri 4.0,” paparnya dalam keterangan pers, Kamis (20/6).

KNIC akan dikelola oleh CFLD International, perusahaan perencana, pengembang, dan operator kota industri baru berskala internasional. Pembangunan KNIC yang meggelontorkan dana mencapai US$ 300 juta ini mampu menarik investasi hingga US$ 100 juta dari enam perusahaan yang telah berkomitmen menjadi tenant-nya.

Investor tersebut antara lain berasal dari China, Taiwan, Jepang, dan Indonesia. Kawasan industri terpadu ini ditargetkan mampu menciptakan 4.000 lapangan pekerjaan baru.

Dalam kesempatan ini, dilakukan groundbreaking enam perusahaan yang akan beroperasi, yaitu PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya.

KNIC dinilai memiliki lokasi strategis karena terletak 47 km di timur Jakarta dan berada tepat di tengah-tengah jalur ekonomi antara kota Jakarta dan Bandung. Apalagi didukung oleh infrastruktur utama, seperti jalan tol Cikampek, LRT Jabodetabek, rencana kereta cepat Bandung Jakarta, tol elevated, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .