Kawasan Kota Tua menyimpan banyak masalah



JAKARTA. Kawasan Kota Tua, Jakarta memang menjadi tempat wisata yang nyaman bagi sebagian warga Jakarta. Namun, siapa sangka, lokasi yang banyak dikunjungi warga kota ini memiliki beragam masalah, yang membuat proses pembangunan serta perawatan lokasi wisata ini tak maksimal.

Kondisi ini terungkap saat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) melakukan pertemuan dengan para stakeholder Kawasan Kota Tua di Toko Merah, Selasa malam (20/11). "Saya heran, pembangunan Kota Tua dari tahun ke tahun kenapa begitu-begitu saja," ujar Ahok.

Beragam masalah Kota Tua itu antara lain; pengaturan lahan parkir, angkutan umum yang berhenti sembarangan, kumuh, nyamuk, macet danpedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertata.  


Heliantomo, Kepala Museum Bank Mandiri bilang, salah satu masalah pelik di Kota Tua adalah, terbatasnya lahan parkir. Kondisi inilah yang menyulitkan pengunjung datang ke Kota Tua.

"Padahal museum sudah digratiskan, tetapi susah menarik pengunjung. Selain itu, pengunjungnya lebih banyak pelajar dan mahasiswa yang memiliki daya beli rendah,” jelasnya.

Masalah kebersihan Kota Tua disampaikan Joniar Sinaga, Kepala Kantor Pos Kota Tua. "Kantor Pos lokasinya di seberang Musium Fatahilah, sehingga tiap Senin pagi selalu kotor banyak sampah dan bau akibat sampah yang dibuang sembarangan," jelas Joniar.

Sementara itu, dari pihak pengusaha yang berada di sekitar lokasi Kota Tua mengeluhkan kemacetan dan angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan. Bahkan, Kota Tua dijadikan layaknya terminal untuk menunggu penumpang.

Tak hanya itu, Armand Darmadji, manajemen dari Hotel dan Club K7 mengeluhkan banyaknya nyamuk di kawasan kota Tua. Aliran sungai yang tidak mengalir, membuat kawasan Kota Tua menjadi habitat nyamuk berkembang biak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri