Kawasan pinggiran Jakarta masih jadi bidikan pengembang properti



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daerah pinggiran DKI Jakarta masih menjadi salah satu pasar properti yang paling menarik. Jarak yang dekat dengan berbagai pusat perkantoran, bisnis, hingga kawasan komersial jadi salah satu alasan masyarakat memilih kawasan pinggiran DKI Jakarta seperti di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Bahkan kawasan seperti Maja juga menjadi pilihan pengembang karena Maja punya akses kereta api yang terhubung ke DKI Jakarta. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) hingga saat ini juga masih memasarkan inventory-nya di Maja, Citra Maja Raya.

Situs resmi Citra Maja Raya menyebut, beberapa produk dijual dengan harga paling murah Rp 170 juta dengan luas lahan 22 meter persegi. Citra Maja juga jadi salah satu yang paling diharapkan berkontribusi pada target marketing sales Ciputra.


Catatan Kontan.co.id, Ciputra tahun ini menargetkan marketing sales Rp 6 triliun. “Proyek kami untuk 3 kontributor yang paling besar akan datang dari proyek Citra Maja Raya, CitraLand Surabaya, dan CitraRaya Tangerang," kata Aditya Ciputra Sastrawinata, Head of Investor Relations & Corporate Finance Ciputra.

Mengutip Kompas.com, di kuartal IV Ciputra juga bakal meluncurkan klaster terbaru untuk proyeknya di Sentul dengan harga perdana mulai dari Rp 675 juta. Dekatnya akses dengan jalan tol dan stasiun LRT juga jadi harapan agar proyek itu menjadi salah satu pilihan pasar properti beberapa pekan lalu.

Kemudian, emiten properti Grup Sinarmas yang berbasis di Serpong, Tangerang Selatan, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) telah membukukan marketing sales Rp 2,7 triliun di semester I-2019. Angka itu sekitar 43,5% dari target marketing sales tahun ini sebesar Rp 6,2 triliun.

Dalam keterangan resminya, Hermawan Wijaya, Direktur Utama BSDE mengatakan bahwa pihaknya bakal terus melakukan ekspansi di kawasan Tangerang. BSDE akan terus melanjutkan ekspansi berupa proyek-proyek yang telah berjalan pada paruh kedua tahun ini.

“Salah satunya adalah Taman Banjar Wijaya, proyek BSDE di Tangerang, yang akan meluncurkan kluster baru pada bulan depan,” katanya pada Selasa (16/7) baru-baru ini.

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) juga berharap proyeknya di kawasan pinggiran DKI Jakarta, yakni Grand Wisata di Bekasi dan Kota Wisata di Cibubur bakal menopang marketing sales DUTI di semester II 2019 nanti. Dua proyek itu diharapkan dapat menjadi katalis target marketing sales tahun 2019 sebesar Rp1,7 triliun.

Kawasan pinggiran DKI Jakarta, kata Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia Paulus Totok Lusida, memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan properti nasional. “Kalau dihitung sama Jakarta, Jabodetabek itu kontribusinya 60% untuk nasional,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/7).

Nah, segmen milenial, kata Totok, yang menjadi salah satu target bagi industri properti di pinggiran Jakarta, musti jadi perhatian pemerintah. Katanya, mengutip data Bank Indonesia, pangsa kredit untuk properti di bulan Mei 2019 sebesar 22%. Bulan Juni meningkat 24,6%. “Ini potensi, Juli 2019 saya harapkan jadi 25%,” tambahnya.

Karenanya, relaksasi pajak khususnya untuk pajak penghasilan perlu direformasi. Tetapi juga tetap memberikan relaksasi agar generasi milenial terbiasa membayar pajak. Begitu pula untuk pajak propertinya.

Tujuannya, tambah Totok, agar industri properti juga bisa menikmati peningkatan minat milenial untuk membeli properti. Tentu saja, beberapa developer mengembangkan kawasan di pinggiran DKI Jakarta dengan target milenial.

“Milenial itu uangnya ada, tinggal bagaimana caranya agar uangnya tidak disimpan di bank atau di saham saja, tapi ke sektor real seperti properti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .