Kayla Mueller, sandera terakhir AS oleh ISIS tewas



WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberikan konfirmasi atas meninggalnya pekerja sosial AS Kayla Mueller, sandera asal AS terakhir oleh militan Negara Islam Suriah (ISIS) di Suriah.

Keluarga Mueller mengatakan kesedihan mereka atas berita tersebut dan merilis surat yang ditulis Mueller saat dia menjadi sandera.

Untuk menghormati Mueller, Presiden Barack Obama mengatakan, "Dia mewakili apa yang terbaik mengenai Amerika."


ISIS mengklaim, Mueller tewas setelah Yordania melakukan serangan udara. Namun Pentagon menyatakan, tak diragukan lagi bahwa yang membunuh Mueller adalah ISIS.

Sementara, Angkatan Laut AS Laksamana John Kirby menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui apa yang menyebabkan Kayla Mueller meninggal.

"Mari kita tidak melupakan di tangan siapa wanita ini meninggal. Dan mari jangan lupakan siapa yang bertanggungjawab penuh atas kejadian ini," jelas Jordan.

Jordan juga membantah bahwa Mueller tewas akibat serangan udara Yordania setelah ISIS membakar hidup-hidup pilot Yordania Moaz al-Kasasbeh.

Mueller, 26 tahun, diculik saat bekerja di Aleppo Suriah pada 2013 lalu.

"Kami sangat bersedih untuk satu-satunya putri kami. Namun, kami akan mengenangnya dalam damai dan cinta untuknya," demikian pernyataan rsmi keluarga Mueller.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan Mueller kepada keluarganya pada 2014, dia berusaha meyakinkan keluarganya bahwa dia diperlakukan dengan rasa hormat dan kebaikan.

"Saya hanya bisa menulis surat satu paragrap saat ini, karena hanya dengan memikirkan kalian semua sudah membuat saya menangis. Saya tahu, kalian menginginkan saya kuat. Itulah yang saat ini saya lakukan," tulis Mueller.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie