JAKARTA. Puluhan gelondongan kayu jati menumpuk di sentra kayu Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, baru-baru ini. Pemandangan itu tak cuma terlihat di satu tempat, tetapi hampir di setiap sentra penjualan kayu gelondongan di sana. Menurut Suyanto, sepinya penjualan sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Saban hari Jati Lestari hanya bisa menjual lima kubik kayu jati. Jumlah ini merosot drastis dari biasanya 15 meter kubik (m³) per hari. Padahal, kayu jati yang dijual Jati Lestari saat ini merupakan kayu kelas medium dan rendah yang seharga Rp 11 juta-Rp 20 juta per m³. Harga ini terbilang lebih murah ketimbang kayu kelas atas yang harganya Rp 40 juta-Rp 50 juta per m³. Toh kayu di Jati Lestari tetap susah laku. Suyanto bercerita, Jati Lestari biasa mendapat pasokan jati dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Harga kayu selalu naik karena kalau kualitas kayu jati paling top, rayap aja enggak mau. Tapi karena harga mahal, yang dekat gerbang sudah tiga tahun numpuk," tutur Suyanto.
Kayu murah diburu, bisnis kayu jati semakin lesu
JAKARTA. Puluhan gelondongan kayu jati menumpuk di sentra kayu Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, baru-baru ini. Pemandangan itu tak cuma terlihat di satu tempat, tetapi hampir di setiap sentra penjualan kayu gelondongan di sana. Menurut Suyanto, sepinya penjualan sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Saban hari Jati Lestari hanya bisa menjual lima kubik kayu jati. Jumlah ini merosot drastis dari biasanya 15 meter kubik (m³) per hari. Padahal, kayu jati yang dijual Jati Lestari saat ini merupakan kayu kelas medium dan rendah yang seharga Rp 11 juta-Rp 20 juta per m³. Harga ini terbilang lebih murah ketimbang kayu kelas atas yang harganya Rp 40 juta-Rp 50 juta per m³. Toh kayu di Jati Lestari tetap susah laku. Suyanto bercerita, Jati Lestari biasa mendapat pasokan jati dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Harga kayu selalu naik karena kalau kualitas kayu jati paling top, rayap aja enggak mau. Tapi karena harga mahal, yang dekat gerbang sudah tiga tahun numpuk," tutur Suyanto.