KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) akan melakukan penjualan kredit bermasalah secara
bulk sales dengan skema
asset swap sebagai strategi memperbaiki rasio NPL. Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, BBKP menargetkan akan menjadi bank bersih sesuai dengan ketentuan regulator dengan menjual kredit macet sekitar Rp 3,8 triliun. "Total portfolio kredit kualitas rendah dan kredit hapus buku yang akan dijual selama tahun 2023 ini adalah sebesar Rp 3,8 triliun. Penjualan juga akan dilakukan secara
bulk sales melalui dua cara yaitu likuidasi tertentu dan melalui penerbitan obligasi syariah," katanya kepada kontan.co.id, Rabu (14/6).
Hal ini terdiri dari, penjualan kredit on
balance sheet kategori LAR (Loan at Risk) sebesar Rp 2,4 triliun, dan kredit Write Off sebesar Rp 1,4 triliun. Mekanisme tersebut diproyeksikan menurunkan LAR sekitar 2,8%. Walau begitu, Robby menilai dari penjualan aset berkualitas rendah ini penurunan NPL masih belum terlalu besar namun secara LAR akan mengalami penurunan sekitar Rp 2,4 triliun.
Baca Juga: KB Bukopin Targetkan Kredit UMKM Tahun Ini Bisa Capai Lebih Dari Rp 2 Triliun Terkait transaksi aset swap ini, Robby menyebut, koordinasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersifat laporan, dan saat ini BBKP telah dalam proses finalisasi transaksi tersebut. "Saat ini BBKP sedang melengkapi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi penjualan aset dan memastikan bahwa seluruh aspek dalam transaksi ini telah sesuai dengan ketentuan OJK," sambungnya. Sebagai catatan, sepanjang tahun 2022, KB Bukopin sudah berhasil menjual Rp 5,4 triliun kredit bermasalah.
Alhasil,
loan at risk KB Bukopin secara nilai telah turun menjadi Rp 10 triliun. Adapun rasio NPL gross BBKP per kuartal I-2023 turun jadi 6,98% dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 11,76%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari