KB Bukopin Catat Restrukturisasi Kredit Imbas Covid-19 Tinggal 30% dari Total Kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mencatat, per September 2023, restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 tersisa 30% dari total kredit. Angka tersebut turun 20,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada lalu. Adapun total outstanding kredit Bank Bukopin nilainya sebesar Rp44 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong menjelaskan, penurunan kredit restrukturisasi covid tersebut seiring dengan membaiknya kualitas dan fundamental kredit-kredit baru Bank KB Bukopin.

Untuk portofolio restrukturisasi Covid, Robby mengungkap Bank KB Bukopin telah menyesuaikan strategi dengan membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp 3,6 triliun hingga periode Kuartal III tahun 2023.


Baca Juga: Bank KB Bukopin Optimistis Bisa Menjaga NPL di Bawah 5% pada Tahun Depan

Dalam menghadapi relaksasi kredit restrukturisasi Covid yang akan dicabut pada akhir Maret 2024, Robby menuturkan, Bank KB Bukopin akan terus melakukan upaya perbaikan guna menjaga agar rasio NPL tetap terkendali.

“Upaya ini melibatkan restrukturisasi bagi kredit-kredit yang masih memiliki potensi bisnis ke depan,” ucap Robby kepada Kontan.co.id, Rabu (06/12).

Untuk diketahui, per September 2023, BBKP mendapati rasio NPL secara nett ada di level 4,81%, atau nyaris melebihi ambang batas. Sementara itu, NPL gross ada di level 11,22%.

Robby mengatakan, Bank KB Bukopin telah berupaya dalam memperbaiki kualitas aset melalui penjualan aset-aset kredit berkualitas rendah, baik melalui lelang maupun penjualan secara massal (bulk), serta melakukan hapus buku (write-off).

Baca Juga: KB Bukopin akan Berubah Nama Jadi KB Bank

Pada semester I 2023, Bank KB Bukopin berhasil menjual aset-aset bermasalah senilai Rp 3,8 triliun. Hasilnya, rasio loan at risk (LAR) menurun menjadi 43,9% pada kuartal III 2023, atau turun 23,4% YoY dari rasio LAR di periode yang sama tahun lalu yang sebesar 53,5%.

“Proses perbaikan kualitas aset masih berlangsung, dan kami fokus untuk menjalankannya dengan efisien. Kami berupaya untuk menyelesaikan seluruh proses perbaikan kualitas aset ini sebelum akhir tahun 2024,” ujar Robby.

Dalam menghadapi berakhirnya relaksasi, Robby bilang Bank KB Bukopin akan terus melakukan upaya perbaikan guna menjaga agar rasio NPL tetap terkendali. Upaya ini melibatkan restrukturisasi bagi kredit-kredit yang masih memiliki potensi bisnis ke depan.

“Kami juga secara proaktif melakukan pemantauan terhadap kondisi dan kinerja debitur, sehingga dapat mempercepat upaya pemulihan dan normalisasi,” kata Robby.

Robby mengatakan, Bank KB Bukopin memproyeksikan rasio NPL gross akan berada dalam kisaran 8%-10%. Sementara NPL net akan dijaga tetap berada di bawah 5% pada akhir tahun 2024.

Robby menambahkan, Bank KB Bukopin optimistis untuk mencatatkan kinerja laba sebelum pencadangan atau pre-provision operating profit (PPOP) yang positif pada tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi