KB Kookmin Dukung Penuh Bank KB Bukopin Menjadi Bank Modern dan Kuat di Digital



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Sebagai induk dan pemegang saham pengendali, KB Kookmin sangat serius untuk membesarkan Bank KB Bukopin.

Hal ini dinyatakan sendiri oleh Chairman KB Financial Group Jong-Kyoo Yoon ketika memberikan sambutan dalam Forum Strategi KB Kookmin Bank di gedung Kintex, Seoul, Sabtu (14/1) lalu.

“Asia Tenggara adalah second mother market kami dan pengembangan Bank KB Bukopin menjadi fokus utama sebagai masa depan pertumbuhan kami,” ucap Jong-Kyoo Yoon di hadapan 3.500 eksekutif dan pegawai dari seluruh afiliasi KB Kookmin di 10 negara, termasuk Bank KB Bukopin.


Dukungan dari manajemen puncak KB Kookmin ini juga dirasakan para direksi dan belasan eksekutif serta talent terbaik Bank KB Bukopin yang diundang hadir dalam Forum Strategi KB Kookmin Bank di Seoul. Selama lima hari perjalanan di kantor pusat grup usaha finansial terbesar di Korea Selatan itu, mereka bertemu dengan direksi dan pimpinan cabang KB Kookmin.

“Banyak yang dapat kami pelajari selama 5 hari di sini, baik itu sistem, operasional, program,  bisnis, hingga cara bekerja dan disiplin KB Kookmin,” ujar Robby Mondong, Wakil Presiden Direktur Bank KB Bukopin (16/1).

Baca Juga: Ini Target Bank KB Bukopin (BBKP) di Tahun 2023

Turut menyertai Robby, direksi Bank KB Bukopin yang hadir di Seoul yakni Direktur Operasional Helmi Fahrudin, Direktur Direktur Kredit Henry Sawali, Direktur Bisnis SME Yohanes Suhardi, dan Managing Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Dodi Widjajanto. Direksi yang asal Korea, sebutlah Presiden Direktur Bank KB Bukopin Tom Lee dan Direktur Keuangan Seng Hyup Shin, malah “jaga kandang” di Jakarta.

Robby sendiri mengaku terkesan dengan pola kerja dan budaya perusahaan KB Kookmin. “Dari sisi HR, mereka sangat menekankan loyalitas, disiplin, dan zero fraud. Benar-benar yang namanya fraud itu tidak ada toleransi sedikit pun,” kata Robby.

Yang dimaksud fraud itu bukan cuma soal uang. Mencuri-curi waktu dan semacamnya juga bisa kena tindakan indisipliner.

Program kerja KB Bukopin

Para bos di Korea juga mengetahui bahwa manajemen KB Bukopin saat ini masih punya tantangan untuk membereskan bad asset alias kredit bermasalah. Tapi, menurut Robby, mereka juga sudah memahami bahwa manajemen KB Bukopin sudah bekerja keras untuk mengurangi aset kredit bermasalah (NPL) ini.

Jadi, selain aksi korporasi rights issue yang bakal mendatangkan dana Rp 12 triliun, tahun ini KB Bukopin juga masih akan menjual bad debt ini. “Tapi kita cukup jual separo saja, sekitar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun,” kata Helmi Fahrudin, Direktur Operasional Bank KB Bukopin.

Maklum, tahun lalu KB Bukopin menjual bad asset Rp 5,4 triliun. Sebelumnya, tahun 2021, penjualan bad asset sekitar Rp 4 trilliun juga sudah diselesaikan.

Jadi, aset kredit yang buruk tinggal Rp 4 triliun, dengan rasio NPL 8%. “Kita lepas Rp 2 triliun saja, NPL sudah di bawah 5%. Apalagi sisa aset kredit itu statusnya restrukturisasi, usaha masih jalan,” tambah Helmi.

Pesan kedua dari sang induk, KB Kookmin, adalah meningkatkan disiplin kerja, produktivitas, dan efisiensi. Menurut Robby, cost of fund saat ini sudah turun, dan funding sudah naik.

Beberapa policy baru terkait manajemen risiko dan governansi (GCG) juga mulai diterapkan. “Biaya sudah mulai berkurang banyak, tapi ada peluang untuk lebih efisien lagi,” ujar Robby, yang sebelumnya bankir CIMB Niaga.

Intinya, KB Kookmin Financial Group (KBFG) akan mendukung penuh dan membimbing KB Bukopin dalam proses transformasi ini. Untuk itu, “Mereka minta kita untuk tetap kompak dan konsisten mengerjakan program-program ini,” ungkap Robby.

Lantaran masih beres-beres aset buruk, sejak KB Kookmin mengambil alih saham mayoritas pada pertengahan 2020, sampai tahun lalu KB Bukopin masih mencatatkan kerugian. Namun, Robby memproyeksikan tahun 2023 ini PPOP (laba operasional sebelum pencadangan) sudah positif.

“Tahun 2024 baru kita targetkan profit,” tandas Robby.

Program NGBS

Setelah aset benar-benar bersih, Robby bilang, KB Bukopin bakal gencar memasuki segmen-segmen yang bakal mengundang cuan.

Untuk itu, langkah pertama masuk ke segmen wholesale dan korporat, baik itu BUMN, Korean-link, maupun swasta. Kedua, masuk ke segmen SME, supply-chain, dan value chain.

Setelah itu, KB Bukopin akan masuk ke retail, dari mulai payroll, priority banking dan pemilik perusahaan, general manager, direksi, hingga staf. Baik itu di pabrik maupun perkantoran.

Hal itu bukan tidak mungkin dilakukan. Lantaran Kookmin masuk di Indonesia bukan hanya bank melalui KB Bukopin. Namun saat ini sudah ada 6 afiliasi KBFG yang beroperasi di Indonesia. Sebutlah ada Finansia Multi Finance (KreditPlus), Sunindo Kookmin Best Finance, Valbury Sekuritas, KB Insurance, dan teknologi data. “Dan tahun ini akan masuk 2 lagi,” ujar Robby.

Robby masih merahasiakan 2 perusahaan jasa keuangan yang akan diambil Kookmin. Tapi bila melihat portofolio KBFG yang meliputi 13 jasa keuangan, saat ini yang belum dipunyai antara lain asuransi jiwa, aset manajemen, ataupun mortgage.

Dengan semakin lengkapnya lini jasa keuangan yang dimiliki Kookmin di Indonesia, tentu akan memudahkan langkah menembus pasar Indonesia. Apalagi mereka berencana memperkuat konsolidasi ini dengan adanya satu kantor pusat dan sistem kolokasi di cabang-cabang mereka.

Dan sebagai puncaknya, setelah infrastruktur IT selesai dibangun, sekitar kuartal IV-2023 Bank KB Bukopin bakal menerapkan new generation banking system (NGBS). Operasional bank dijalankan dengan sistem digital dan automatisasi secara robotik.

Sejalan dengan itu KB Bukopin akan membranding program digital dan produk mereka, seperti kartu kredit, dengan brand ambassador KB, Aespa. Artis K-pop yang tengah jadi hits ini, juga artis K-pop lainnya, akan didatangkan ke Indonesia, spesial buat nasabah KB Bukopin yang mendapat layanan KB-Star.

Robby yakin, NGBS bisa berjalan secara penuh pada 2024. Maka setelah itu mereka akan fokus menggarap pasar retail.

“Kami akan menjadi bank modern, lebih ke arah digital, sudah profit,” ungkap Robby.

Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, Sederet Bank Ini Siapkan Layanan Super Apps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat