JAKARTA. Setelah PT Link Net Tbk (LINK), kini giliran pemilik sahamnya, yaitu PT First Media Tbk (KBLV), yang masuk jaring unusal market activity (UMA). Donni Kusuma Permana, Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham KBLV dibanding periode sebelumnya. Peningkatan harga dan aktivitas itu dinilai di luar kebiasaan. "Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola tranasksi saham ini (KBLV)," ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat (13/6). Pada perdagangan kemarin, Kamis (12/6) saham KBLV menyentuh level tertingginya sepanjang tahun di harga Rp 2.300 per saham, alias naik 21,27% dibandingkan hari sebelumnya. Jika dilihat dari awal bulan ini, sudah terjadi kenaikan sebesar 40%. Namun, pada perdagangan hari ini, saham KBLV malah bergerak turun sebesar 6,52% menuju level Rp 2.150 per saham.Dua hari lalu, BEI memasukkan LINK, anak usaha First Media yang terdaftar di bursa 2 Juni lalu, sebagai saham yang bergerak di luar kewajaran. BEI mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen kedua emiten atas permintaan konfirmasi otoritas bursa. Perlu juga dipertimbangkan kinerja perseroan disertai dengan keterbukaan informasi yang dikeluarkan KBLV. Investor pun sebaiknya mengkaji rencana aksi korporasi perusahaan, terutama yang belum mendapat restu pemegang saham (RUPS). Entah ada hubungannya atau tidak, pergerakan liaar saham KBLV ini terjadi setelah ada kabar CVC Capital Patners, salah satu pemegang saham LINK akan menjual kepemilikannya senilai US$ 500 juta.CVC memiliki saham LINK melalui Asia Link Dewa Pte Ltd. Pada saat IPO, Senin (2/6) lalu, CVC melalui Asia Link justru menambah kepemilikan di LINK sebesar 15,06% menjadi 49% dari semula 33,94%. Nilai transaksi itu Rp 736,8 miliar. Aksi itu dilakukan melalui transaksi tutup sendiri (crossing) di pasar negosiasi pada harga Rp 1.608 per saham.Buntutnya, kepemilikan PT First Media Tbk (KBLV) di LINK menyusut menjadi 41% dari sebelumnya 56,06%. Tapi sesuai perjanjian, CVC tidak dikategorikan sebagai pemegang saham pengendali LINK meski mayoritas.
KBLV masuk daftar saham yang bergerak liar
JAKARTA. Setelah PT Link Net Tbk (LINK), kini giliran pemilik sahamnya, yaitu PT First Media Tbk (KBLV), yang masuk jaring unusal market activity (UMA). Donni Kusuma Permana, Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham KBLV dibanding periode sebelumnya. Peningkatan harga dan aktivitas itu dinilai di luar kebiasaan. "Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola tranasksi saham ini (KBLV)," ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat (13/6). Pada perdagangan kemarin, Kamis (12/6) saham KBLV menyentuh level tertingginya sepanjang tahun di harga Rp 2.300 per saham, alias naik 21,27% dibandingkan hari sebelumnya. Jika dilihat dari awal bulan ini, sudah terjadi kenaikan sebesar 40%. Namun, pada perdagangan hari ini, saham KBLV malah bergerak turun sebesar 6,52% menuju level Rp 2.150 per saham.Dua hari lalu, BEI memasukkan LINK, anak usaha First Media yang terdaftar di bursa 2 Juni lalu, sebagai saham yang bergerak di luar kewajaran. BEI mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban manajemen kedua emiten atas permintaan konfirmasi otoritas bursa. Perlu juga dipertimbangkan kinerja perseroan disertai dengan keterbukaan informasi yang dikeluarkan KBLV. Investor pun sebaiknya mengkaji rencana aksi korporasi perusahaan, terutama yang belum mendapat restu pemegang saham (RUPS). Entah ada hubungannya atau tidak, pergerakan liaar saham KBLV ini terjadi setelah ada kabar CVC Capital Patners, salah satu pemegang saham LINK akan menjual kepemilikannya senilai US$ 500 juta.CVC memiliki saham LINK melalui Asia Link Dewa Pte Ltd. Pada saat IPO, Senin (2/6) lalu, CVC melalui Asia Link justru menambah kepemilikan di LINK sebesar 15,06% menjadi 49% dari semula 33,94%. Nilai transaksi itu Rp 736,8 miliar. Aksi itu dilakukan melalui transaksi tutup sendiri (crossing) di pasar negosiasi pada harga Rp 1.608 per saham.Buntutnya, kepemilikan PT First Media Tbk (KBLV) di LINK menyusut menjadi 41% dari sebelumnya 56,06%. Tapi sesuai perjanjian, CVC tidak dikategorikan sebagai pemegang saham pengendali LINK meski mayoritas.