KBPN dan Unilever kerjasama jual beli teh



KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KBPN) menandatangani nota kesepakatan jual beli teh dengan Unilever dan PT Karya Mas Makmur. Dengan volume pembelian 710 ton senilai kurang lebih Rp 12 miliar, teh produksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) itu akan digunakan oleh Unilever sebagai bahan baku teh merek Sariwangi dan Lipton.

Sedangkan PT Karya Mas Makmur akan menggunakannya sebagai bahan baku teh merek Villa. "Kesepakatan ini hanya untuk dua bulan saja, ke depan akan ada lagi," kata Iman Bimantara, Acting President Director KBPN kepada KONTAN di acara Trade Expo Indonesia 2017 di ICE BSD Tangerang, Kamis (12/10).

Menurutnya, kesepakatan jual beli antara KBPN dengan Unilever dan PT Karya Mas Makmur ini merupakan tonggak penting. Sebab, ini adalah penjualan langsung KBPN kepada end user, bukan trader. Dengan penjualan ke industri teh secara langsung, dia berharap harga teh dalam negeri akan lebih stabil. Saat ini harga rata-rata penjualan teh di KBPN jenis orthodox adalah US$ 1,60 per kg dan CTC sebesar US$ 1,95 per kg.


Stabilitas harga menjadi penting, sebab menurut Iman, teh impor terutama dari Vietnam deras masuk ke dalam negeri. Teh asal Vietnam dikhawatirkan akan menganggu keberadaan teh lokal karena harganya lebih murah 40% dibandingkan produk lokal. "Sampai Agustus 2017, total impor teh sudah mencapai 16.000 ton," katanya. Oleh karena itulah dia meminta pemerintah menaikkan bea masuk teh dari saat ini 20%.

Selain penjualan langsung, KPBN juga melakukan lelang teh. Perusahaan plat merah yang memasarkan produk komoditas perkebunan PTPN ini mengklaim sebagai penyelenggara lelang teh terbesar di Indonesia dalam volume maupun nilai transaksi.

Lelang dilakukan satu minggu sekali, setiap Rabu. Selain Unilever, pembeli tetap dalam lelang teh KBPN antara lain Indoma Sdn Bhd, Henry P Thompson, Van Rees, dan Top Tea. Menurut Sales Manager Tea, Coffee, & Cacao KPBN Dadang Juanda, rata-rata penjualan teh KPBN pertahun sekitar 42.000 ton dengan nilai transaksi Rp 890 miliar. Volume penjualan teh KPBN tersebut, diklaim berkontribusi 60% dari total nasional.

Manajer Operasional PT Karya Mas Makmur Ronald Sitolang bilang, perusahaannya berbasis di Surabaya dan selama ini mendapatkan bahan baku teh dari trader. Dengan pembelian langsung , dia berharap produknya semakin digemari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini