KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sekitar US$ 1,9 miliar atau Rp 27,17 triliun. Di mana dalam mengerjakan proyek kereta cepat itu sebelumnya budget awal yang diestimasikan senilai US$ 6,07 miliar. Rinciannya, sekitar US$ 4,8 miliar adalah biaya konstruksi atau EPC. Sementara itu, US$ 1,3 miliar adalah biaya non-EPC. Namun, estimasi yang di buat pada November 2020 ternyata biaya tersebut meningkat menjadi US$ 8,6 miliar. Selanjutnya, berdasarkan kajian yang melibatkan konsultan pun akhirnya memperkirakan skenario biaya proyek itu akan kembali naik mencapai US$ 9 miliar dan terakhir berkonsultasi di mana proyek itu pun naik menjadi US$ 11 miliar. Alhasil, konsorsium Indonesia pun diperkirakan harus menanggung beban tambahan yang diusulkan untuk dibiayai oleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022.
KCIC melakukan efisiensi untuk menekan pembengkakan biaya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sekitar US$ 1,9 miliar atau Rp 27,17 triliun. Di mana dalam mengerjakan proyek kereta cepat itu sebelumnya budget awal yang diestimasikan senilai US$ 6,07 miliar. Rinciannya, sekitar US$ 4,8 miliar adalah biaya konstruksi atau EPC. Sementara itu, US$ 1,3 miliar adalah biaya non-EPC. Namun, estimasi yang di buat pada November 2020 ternyata biaya tersebut meningkat menjadi US$ 8,6 miliar. Selanjutnya, berdasarkan kajian yang melibatkan konsultan pun akhirnya memperkirakan skenario biaya proyek itu akan kembali naik mencapai US$ 9 miliar dan terakhir berkonsultasi di mana proyek itu pun naik menjadi US$ 11 miliar. Alhasil, konsorsium Indonesia pun diperkirakan harus menanggung beban tambahan yang diusulkan untuk dibiayai oleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022.