Ke depan, vendor akan diwajibkan koneksi ke DRC



JAKARTA. Gangguan sistem perdagangan yang terjadi pada awal pekan ini menjadi pertimbangan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengubah perjanjian kerjasama dengan para data vendor.Menurut Direktur Utama BEI Ito Warsito, selama ini perjanjian dengan para vendor tidak mengharuskan perusahaan melakukan investasi jaringan yang tersambung dengan sistem Disaster Recovery Center (DRC). Koneksi tersebut saat masih ini bersifat opsional."Sebagian dari mereka (data vendor) tidak punya koneksi ke DRC kami. Memang dibutuhkan investasi untuk itu. Ke depan akan kami wajibkan data vendor memliki koneksi tersebut," ujar Ito usai pertemuan dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Gedung BEI, Selasa (28/8).Ia menyebut, pada gangguan perdagangan kemarin, ada empat vendor yang tidak terhubung dengan BEI.Secara terpisah, Direktur Teknologi dan Informasi BEI Adikin Sadirun mengatakan keempat vendor tersebut merupakan perusahaan asing. Sayangnya, ia belum mau menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut."Untuk memiliki koneksi sistem DRC memang dibutuhkan investasi khusus. Dari segi jaringan maupun perangkat," ungkap Adikin tanpa menyebut nilai minimum investasi yang dimaksud.Data vendor merupakan perusahaan yang mengunakan data BEI untuk didistribusikan kembali kepada pihak ketiga. Bentuk datanya, antara lain data order, data transaksi, dan data indeks. Saat ini ada sekitar 20 vendor data yang terdiri dari perusahaan asing maupun lokal. Diantaranya, PT IMQ, PT RTI Infokum, Bloomberg, Thomon Reuters, dan Dow Jones.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie