JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Kedatangannya ini disebut ingin melaporkan temuan atas "anggaran siluman" di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Ahok menjelaskan, dia membawa bukti ketimpangan dari Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS). "Ini bukti yang kita bawa, bukti yang ditandatangani DPRD semua. Kami temukan ini menyimpang dari yang kami tanda tangani, ini bukti sangat jelas," kata Ahok di Gedung KPK, Jumat (27/2). Ahok meminta KPK dapat menindaklanjuti laporannya dan melakukan penyidikan terhadap dugaan penggelembungan anggaran tersebut. "Saya kira biar KPK saja yang melakukan penyidikan bukti-bukti ini," sebut Ahok.
Ahok bawa bukti anggaran siluman ke KPK
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Kedatangannya ini disebut ingin melaporkan temuan atas "anggaran siluman" di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Ahok menjelaskan, dia membawa bukti ketimpangan dari Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS). "Ini bukti yang kita bawa, bukti yang ditandatangani DPRD semua. Kami temukan ini menyimpang dari yang kami tanda tangani, ini bukti sangat jelas," kata Ahok di Gedung KPK, Jumat (27/2). Ahok meminta KPK dapat menindaklanjuti laporannya dan melakukan penyidikan terhadap dugaan penggelembungan anggaran tersebut. "Saya kira biar KPK saja yang melakukan penyidikan bukti-bukti ini," sebut Ahok.