JAKARTA. Keputusan council meeting European Central Bank (ECB) di akhir pekan memberikan dorongan pasar saham dunia untuk bullish signifikan di pekan lalu.Pada akhir pekan ini IHSG berhasil ditutup pada posisi 4.143,67. Sedangkan selama sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 2,052% dengan dukungan aksi pembelian asing sebanyak Rp 279 miliar.Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto meninjau IHSG turut bergerak positif sejalan dengan bursa global lainnya. "Pernyataan Mario Draghi, presiden ECB yang menyatakan dukungan penuh untuk menyelesaikan krisis utang, disambut positif oleh pasar", kata David kepada KONTAN, Minggu (9/9).Sebuah program baru bernama Outright Monetary Transaction (OTM) diluncurkan. Program tersebut bertujuan untuk membeli obligasi pemerintah negara yang telah tergabung dalam European Stability Mechanism (ESM) agar tidak terpuruk semakin dalam. "Pembelian surat utang itu akan meningkatkan likuiditas pasar," jelas David.Namun David mengingatkan ada satu hal yang harus diperhatikan, bahwa program tersebut hanya akan berjalan terhadap negara-negara yang mengikuti persyaratan yang ditentukan."Persyaratan pengajuan tentu saja sangat ketat. oleh karena itu agar program tersebut berjalan dengan baik dibutuhkan kepatuhan dari negara-negara anggota euro," ujar David.Nah, dalam negosiasi tersebut jika tidak sesuai dengan keinginan pasar, tentu saja akan menjadi sentimen negatif.Sedangkan untuk IHSG, David melihat adanya peluang untuk menguat. Untuk seminggu ke depan (10 November-14 November), IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatannya pada kisaran 4.007-4.250.Naik secara teknikalSecara teknikal, David menyebut, Indikator MACD masih menunjukkan trend uptrend (naik). Volume juga meningkat seiring dengan terbentuknya white candle di minggu ini. "Indikator lainnya seperti RSI dan Stochastic juga masih berada di area overbought walaupun Stochastic baru saja golden cross," tambahnya.Namun David mengingatkan kemungkinan pergerakan IHSG masih cukup berat, mengingat salah satu sektor utama seperti pertambangan masih mengalami tekanan akibat masih rendahnya harga komoditas.Sektor lainnya seperti perbankan, aneka industri dan konsumer masih bergerak cukup baik. Terutama dimana saham ASII termasuk di dalamnya.Ia menyarankan Investor untuk mulai kembali ke pasar modal, dengan tetap menjaga posisi dana kontan. "Beberapa saham yang memiliki kinerja baik seperti properti dan konstruksi dapat menjadi pilihan," rekomendasinya.Menurutnya, resistance IHSG pada 4.250 berpotensi akan diuji dalam minggu ini. "Jika berhasil break, maka IHSG berpotensi menuju 4.500 dalam beberapa waktu mendatang," analisa David.Jika resisten tersebut belum di tembus, pemodal disarankan selektif dalam melakukan pembelian. "Untuk trading masih sangat terbuka lebar mengingat fluktuasi masih dapat terjadi," imbuh David.Sementara, Analis Reliance Securities, Christine Natasya, memperkirakan di awal pekan besok (10/9), IHSG diprediksi bergerak terbatas dengan support di 4.070 dan resisitance 4.150."Indeks akan ada kecenderungan untuk melakukan sedikit koreksi karena tertahan oleh resistance di 4.150, dan indicator stochastic yang sudah overbought," jelas Christine.Namun dia meninjau saham–saham yang berpeluang melanjutkan kenaikan di antaranya AALI, ADRO, ASRI dan BWPT.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ke mana IHSG bergerak pekan esok?
JAKARTA. Keputusan council meeting European Central Bank (ECB) di akhir pekan memberikan dorongan pasar saham dunia untuk bullish signifikan di pekan lalu.Pada akhir pekan ini IHSG berhasil ditutup pada posisi 4.143,67. Sedangkan selama sepekan terakhir IHSG berhasil menguat 2,052% dengan dukungan aksi pembelian asing sebanyak Rp 279 miliar.Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto meninjau IHSG turut bergerak positif sejalan dengan bursa global lainnya. "Pernyataan Mario Draghi, presiden ECB yang menyatakan dukungan penuh untuk menyelesaikan krisis utang, disambut positif oleh pasar", kata David kepada KONTAN, Minggu (9/9).Sebuah program baru bernama Outright Monetary Transaction (OTM) diluncurkan. Program tersebut bertujuan untuk membeli obligasi pemerintah negara yang telah tergabung dalam European Stability Mechanism (ESM) agar tidak terpuruk semakin dalam. "Pembelian surat utang itu akan meningkatkan likuiditas pasar," jelas David.Namun David mengingatkan ada satu hal yang harus diperhatikan, bahwa program tersebut hanya akan berjalan terhadap negara-negara yang mengikuti persyaratan yang ditentukan."Persyaratan pengajuan tentu saja sangat ketat. oleh karena itu agar program tersebut berjalan dengan baik dibutuhkan kepatuhan dari negara-negara anggota euro," ujar David.Nah, dalam negosiasi tersebut jika tidak sesuai dengan keinginan pasar, tentu saja akan menjadi sentimen negatif.Sedangkan untuk IHSG, David melihat adanya peluang untuk menguat. Untuk seminggu ke depan (10 November-14 November), IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatannya pada kisaran 4.007-4.250.Naik secara teknikalSecara teknikal, David menyebut, Indikator MACD masih menunjukkan trend uptrend (naik). Volume juga meningkat seiring dengan terbentuknya white candle di minggu ini. "Indikator lainnya seperti RSI dan Stochastic juga masih berada di area overbought walaupun Stochastic baru saja golden cross," tambahnya.Namun David mengingatkan kemungkinan pergerakan IHSG masih cukup berat, mengingat salah satu sektor utama seperti pertambangan masih mengalami tekanan akibat masih rendahnya harga komoditas.Sektor lainnya seperti perbankan, aneka industri dan konsumer masih bergerak cukup baik. Terutama dimana saham ASII termasuk di dalamnya.Ia menyarankan Investor untuk mulai kembali ke pasar modal, dengan tetap menjaga posisi dana kontan. "Beberapa saham yang memiliki kinerja baik seperti properti dan konstruksi dapat menjadi pilihan," rekomendasinya.Menurutnya, resistance IHSG pada 4.250 berpotensi akan diuji dalam minggu ini. "Jika berhasil break, maka IHSG berpotensi menuju 4.500 dalam beberapa waktu mendatang," analisa David.Jika resisten tersebut belum di tembus, pemodal disarankan selektif dalam melakukan pembelian. "Untuk trading masih sangat terbuka lebar mengingat fluktuasi masih dapat terjadi," imbuh David.Sementara, Analis Reliance Securities, Christine Natasya, memperkirakan di awal pekan besok (10/9), IHSG diprediksi bergerak terbatas dengan support di 4.070 dan resisitance 4.150."Indeks akan ada kecenderungan untuk melakukan sedikit koreksi karena tertahan oleh resistance di 4.150, dan indicator stochastic yang sudah overbought," jelas Christine.Namun dia meninjau saham–saham yang berpeluang melanjutkan kenaikan di antaranya AALI, ADRO, ASRI dan BWPT.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News