Ke mana IHSG sesi II mendarat?



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II siang ini, diperkirakan akan dapat menguat terbatas. Analis Investa Saran Mandiri Jhon Veter mengungkapkan, tidak ada sentimen negatif yang bisa membuat koreksi IHSG lebih dalam lagi. Sebab, kata Jhon, data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga bagus. Sementara itu, nanti malam, prediksi pengangguran AS diperkirakan akan berkurang. Karena itu, menurut Jhon, koreksi pada IHSG yang terjadi, lebih karena pertumbuhan market yang sudah terlalu tinggi sehingga membutuhkan koreksi. "Koreksi pun sudah cukup dalam, sehingga IHSG bisa bergerak lebih bagus lagi," kata Jhon, Jumat (7/6). Bayang-bayang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini jadi ancaman, menurut Jhon, telah mengakibatkan koreksi IHSG yang terjadi saat ini. Karena itu, lanjut Jhon, setelah pengumuman kenaikan harga BBM, justru pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih baik lagi. "Koreksi yang terjadi cukup dalam saat ini, sudah mencerminkan kenaikan BBM tersebut. Sehingga, setelah kenaikan, justru ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi," ucap Jhon. Karena itu, Jhon menyarankan investor untuk mulai melakukan koleksi terhadap saham. Sebab, penurunan indeks yang terjadi saat ini, hanya bersifat sementara atau temporer. Karena itu, Jhon memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support di level 4.850 dan resisten di posisi Rp 5.100. Untuk saham yang layak diperhatikan, Jhon merekomendasikan SMGR, INTP, BMRI dan BBRI.

"Lakukan pembelian sekarang saat harga sudah turun. Harga saat ini sudah price in," ucap Jhon. Berbeda, analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengungkapkan bahwa untuk sesi II nanti IHSG sepertinya akan mengalami koreksi yang lebih besar dibandingkan bursa regional. Hal ini lantaran liburnya perdagangan IHSG pada Kamis (6/6) kemarin, sehingga pasar melakukan tekanan jual akumulatif pada Jumat (7/6) ini. Bursa regional Asia yang tengah mendapat tekanan jual, menurut Satrio turut menyumbang sentimen negatif terhadap IHSG. Menurut Satrio, posisi IHSG saat ini sudah mulai bagus. Sebab, posisi support di level 4.904 sudah tercapai. Dengan begitu, investor dapat mulai membeli saham-saham yang terkoreksi cukup dalam, secara pelan-pelan. Satrio memperkirakan IHSG akan berada pada kisaran support di level 4.904 dan resisten di posisi 5.000-5.025. "Dengan masuknya IHSG di posisi support, membuat posisi beli jarak jangka menengah," kata Satrio. Satrio merekomendasikan saham TLKM dan UNVR. Untuk lainnya, ia menyarankan investor untuk menghindari saham yang dibayangi inflasi.

"Koleksi saham bisa dilakukan pelan-pelan, jangan terburu-buru, karena masih ada potensi koreksi lanjutan," ucap Satrio.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: