Ke mana lemak Anda pergi ketika berat badan turun?



KONTAN.CO.ID - Tidak banyak yang mengetahui apa yang terjadi pada lemak ketika berat badan menurun. Tidak sedikit juga yang mengira bahwa lemak dibakar menjadi energi, walaupun pernyataan ini tidak sepenuhnya benar.

Lora A Sporny, seorang dosen edukasi nutrisi di Columbia University pernah mengulas pertanyaan ini dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk Scientific American.

Menurut dia, untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus mengetahui apa yang disebut lemak terlebih dahulu.


Pada dasarnya, lemak adalah senyawa kimia yang disebut dengan trigliserida. Terdiri dari sebuah molekul gliserol dan tiga rantai asam lemak, bentuk makromolekul dari trigliserida menyerupai huruf “E”.

Di dalam tubuh, mayoritas dari trigliserida disimpan dalam bentuk butiran minyak di dalam sel lemak yang membentuk jaringan lemak. Mereka adalah bahan bakar yang digunakan untuk mendukung aktivitas tubuh, dan pada orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, sel-sel lemak menjadi sangat besar dan penuh dengan trigliserida.

Nah, ketika berat badan Anda menurun, enzim lipase di dalam sel lemak merespons pesan-pesan hormon dan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak dalam sebuah proses yang disebut liposis.

Komponen-komponen ini kemudian masuk ke aliran darah dan digunakan oleh jaringan tubuh. “Ginjal lebih memilih untuk menyerap gliserol, sementara asam lemak biasanya diambil oleh otot,” tulis Sporny.

Di dalam ginjal dan otot, komponen-komponen tersebut semakin dipecah menjadi senyawa acetyl-COA yang kemudian bergabung dengan oxoloacetate untuk membentuk asam sitrat.

Proses sintesis ini juga memulai siklus asam sitrat yang juga disebut siklus Kreb, di mana lemak, protein, dan karbohidrat diubah menjadi panas, karbon dioksida, air, dan adenosine triphosphate (ATP) yang membawa energi untuk memberi makan aktivitas sel.

Secara umum dan merujuk pada hasil penelitian yang dipublikasikan dalamBritish Medical Journal pada tahun 2014, proses ini bisa diringkas menjadi rumus kimia: Trigliserida (C55H104O6) + 78O2→ 55CO2 + 52H2O + energi.

Berdasarkan rumus di atas, sebuah molekul trigliserida bisa diubah menjadi banyak karbon dioksida, air.

Bahkan, Andrew Brown dari University of New South Wales dan kolega yang mengalkulasikan rumus tersebut, menulis bahwa ketika seseorang menurunkan lemak sebanyak 10 kilogram; 8,4 kilogram dikeluarkan sebagai karbon dioksida dan 1,6 kilogram dikeluarkan sebagai urin, feses, keringat, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

“Ada banyak kesalahan dan kebingungan mengenai proses penurunan berat badan. Jawaban yang benar adalah mayoritas dari lemak dikeluarkan sebagai karbon dioksida ke udara,” kata Brown dalam siaran pers seperti yang dikutip dari IFL Science. (Shierine Wangsa Wibawa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia