JAKARTA. Asisten Pembangunan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, Andriansyah, mengatakan, pihaknya telah membicarakan kasus rumah yang rusak akibat banjir tersebut di tingkat kota.Kini, pihaknya pun masih menunggu data rumah yang terimbas banjir tersebut. "Kami sudah bicarakan masalah ini, nantinya kalau sudah ada datanya, akan kami ajukan ke Dinas Perumahan DKI agar dilakukan perbaikan," kata Andriansyah, Senin (10/2/2014).Sedangkan, untuk permintaan warga pindah ke rusunawa Cibesel, pihaknya akan mengupayakannya. Namun, warga harus memenuhi konsekuensi."Kalau mau pindah ke rusun Cibesel, akan kami fasilitasi, tapi konsekuensinya kalau sudah dipindah ke rusun, rumah di Kampung Pulo tidak boleh ditempati lagi," katanya.Seperti diketahui, jumlah unit rusun yang kosong di Rusunawa Cibesel saat ini terdapat kurang lebih 100 unit di Blok A. Untuk Blok B dan C sebanyak kurang lebih 200 unit telah dihuni warga relokasi dari Penjaringan Jakarta Utara. (Mohamad Yusuf)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ke rusun, ini konsekuensi bagi warga Kampung Pulo
JAKARTA. Asisten Pembangunan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, Andriansyah, mengatakan, pihaknya telah membicarakan kasus rumah yang rusak akibat banjir tersebut di tingkat kota.Kini, pihaknya pun masih menunggu data rumah yang terimbas banjir tersebut. "Kami sudah bicarakan masalah ini, nantinya kalau sudah ada datanya, akan kami ajukan ke Dinas Perumahan DKI agar dilakukan perbaikan," kata Andriansyah, Senin (10/2/2014).Sedangkan, untuk permintaan warga pindah ke rusunawa Cibesel, pihaknya akan mengupayakannya. Namun, warga harus memenuhi konsekuensi."Kalau mau pindah ke rusun Cibesel, akan kami fasilitasi, tapi konsekuensinya kalau sudah dipindah ke rusun, rumah di Kampung Pulo tidak boleh ditempati lagi," katanya.Seperti diketahui, jumlah unit rusun yang kosong di Rusunawa Cibesel saat ini terdapat kurang lebih 100 unit di Blok A. Untuk Blok B dan C sebanyak kurang lebih 200 unit telah dihuni warga relokasi dari Penjaringan Jakarta Utara. (Mohamad Yusuf)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News