JAKARTA. Kalangan pengusaha mulai resah lantaran aksi kaum buruh yang menuntut upah layak dan penghapusan sistem kerja alih daya alias outsourcing sudah di luar batas. Bahkan, menurut versi pengusaha, terjadi unsur pemaksaan dan penekanan sehingga sangat merugikan kepentingan pengusaha. Mereka menganggap polisi sudah tidak berdaya menghadapi aksi para buruh itu. Makanya, sejumlah pengusaha di Bekasi dan Cikarang mengadu ke tentara agar mendapat jaminan keamanan dari intimidasi kaum buruh. Kemarin (15/10), sebanyak 15 pengusaha dari berbagai sektor industri mendatangi kantor Komando Resort Militer (Korem) 051/Wijayakarta, Bekasi. Mereka diterima Danrem, Kolonel Inf Purwanto. Deddy Harsono, Ketua Forum Investor Bekasi (FIB) mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihak pengusaha menyampaikan berbagai keluhan terhadap aksi pemaksaan tersebut. Keluhan ini merupakan puncak rasa frustrasi pengusaha. "Jika aksi buruh dibiarkan akan menjadi masalah berkelanjutan," ujarnya.
Keamanan tetap di tangan kepolisian
JAKARTA. Kalangan pengusaha mulai resah lantaran aksi kaum buruh yang menuntut upah layak dan penghapusan sistem kerja alih daya alias outsourcing sudah di luar batas. Bahkan, menurut versi pengusaha, terjadi unsur pemaksaan dan penekanan sehingga sangat merugikan kepentingan pengusaha. Mereka menganggap polisi sudah tidak berdaya menghadapi aksi para buruh itu. Makanya, sejumlah pengusaha di Bekasi dan Cikarang mengadu ke tentara agar mendapat jaminan keamanan dari intimidasi kaum buruh. Kemarin (15/10), sebanyak 15 pengusaha dari berbagai sektor industri mendatangi kantor Komando Resort Militer (Korem) 051/Wijayakarta, Bekasi. Mereka diterima Danrem, Kolonel Inf Purwanto. Deddy Harsono, Ketua Forum Investor Bekasi (FIB) mengatakan, dalam pertemuan tersebut pihak pengusaha menyampaikan berbagai keluhan terhadap aksi pemaksaan tersebut. Keluhan ini merupakan puncak rasa frustrasi pengusaha. "Jika aksi buruh dibiarkan akan menjadi masalah berkelanjutan," ujarnya.