JAKARTA. Kebakaran hutan di wilayah Riau belum menggangu produksi bubur kayu (pulp) dan kertas (paper) dari PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, unit usaha Asia Pulp & Paper Group (APP) PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART). G Sulistiyanto, Managing Director SMART mengatakan, setidaknya ada empat perusahaan perkebunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang menjadi suplier kayu untuk Indah Kiat yang mengalami kebakaran. "Tetapi itu hanya titik-titik saja tidak meluas," kata Sulistiyanto, akhir pekan lalu. Sayang ia enggan mengatakan nama perusahaan yang mensuplai bahan baku untuk Indah Kiat. Sulistyanto juga bungkam berapa besar volume kayu yang di suplai untuk bahan baku Indah Kiat. Berdasarkan informasi perusahaan, setidaknya ada 75 titik api yang ada diwilayah perkebunan HTI dari perusahaan suplier kayu ke Indah Kiat. Dari kejadian ini, Sulistiyanto tegas membantah bila ada pihak-pihak yang sengaja untuk membakar diwilayah HTI tersebut. Titik api tersebut, menurut Sulistiyanto terjadi akibat dari percikan api karena adanya anomali cuaca yaitu dari Syclon Leppi. HTI yang berada di wilayah konsesi dari supplier Indah Kiat merupakan sumber utama bahan baku produksi yang tidak mungkin sengaja dibakar. Selain itu, grup Sinar Mas sendiri telah menerapkan zero burning policy sejak 1996. Sementara itu, untuk perkebunan kelapa sawit milik SMART yang berada diwilayah Riau dan Jambi, Sulisistiyanto bilang bila tidak ada sama sekali lahan yang terbakar. Sekedar informasi, luas lahan perkebunan sawit yang dimiliki SMART di kedua wilayah tersebut mencapai kurang lebih 150.000 hektar (ha).Produksi pulp, kertas dan packaging APP mencapai 8 juta ton setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut produksi pulp diperkirakan sebanyak 3 juta ton. Sedangkan sisanya adalah produksi kertas dan packaging.Produksi pulp APP hampir seluruhnya digunakan untuk internal perusahaan. Sementara untuk kertas dan packaging sekitar 60% dipasarkan untuk tujuan ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor kedua produk tersebut adalah Asia, Timur Tengah, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Indah Kiat berencana untuk memperluas pasar ekspor ke Afrika dan Timur Tengah.Tahun ini, Indah Kiat mengalokasikan dana sebesar US$ 225 hingga US$ 259 juta untuk belanja modal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kebakaran Hutan Belum Ganggu Sinar Mas
JAKARTA. Kebakaran hutan di wilayah Riau belum menggangu produksi bubur kayu (pulp) dan kertas (paper) dari PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, unit usaha Asia Pulp & Paper Group (APP) PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART). G Sulistiyanto, Managing Director SMART mengatakan, setidaknya ada empat perusahaan perkebunan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang menjadi suplier kayu untuk Indah Kiat yang mengalami kebakaran. "Tetapi itu hanya titik-titik saja tidak meluas," kata Sulistiyanto, akhir pekan lalu. Sayang ia enggan mengatakan nama perusahaan yang mensuplai bahan baku untuk Indah Kiat. Sulistyanto juga bungkam berapa besar volume kayu yang di suplai untuk bahan baku Indah Kiat. Berdasarkan informasi perusahaan, setidaknya ada 75 titik api yang ada diwilayah perkebunan HTI dari perusahaan suplier kayu ke Indah Kiat. Dari kejadian ini, Sulistiyanto tegas membantah bila ada pihak-pihak yang sengaja untuk membakar diwilayah HTI tersebut. Titik api tersebut, menurut Sulistiyanto terjadi akibat dari percikan api karena adanya anomali cuaca yaitu dari Syclon Leppi. HTI yang berada di wilayah konsesi dari supplier Indah Kiat merupakan sumber utama bahan baku produksi yang tidak mungkin sengaja dibakar. Selain itu, grup Sinar Mas sendiri telah menerapkan zero burning policy sejak 1996. Sementara itu, untuk perkebunan kelapa sawit milik SMART yang berada diwilayah Riau dan Jambi, Sulisistiyanto bilang bila tidak ada sama sekali lahan yang terbakar. Sekedar informasi, luas lahan perkebunan sawit yang dimiliki SMART di kedua wilayah tersebut mencapai kurang lebih 150.000 hektar (ha).Produksi pulp, kertas dan packaging APP mencapai 8 juta ton setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut produksi pulp diperkirakan sebanyak 3 juta ton. Sedangkan sisanya adalah produksi kertas dan packaging.Produksi pulp APP hampir seluruhnya digunakan untuk internal perusahaan. Sementara untuk kertas dan packaging sekitar 60% dipasarkan untuk tujuan ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor kedua produk tersebut adalah Asia, Timur Tengah, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Indah Kiat berencana untuk memperluas pasar ekspor ke Afrika dan Timur Tengah.Tahun ini, Indah Kiat mengalokasikan dana sebesar US$ 225 hingga US$ 259 juta untuk belanja modal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News