Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kerugian miliaran dollar AS



KONTAN.CO.ID - PALANGKA RAYA. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah memicu kerugian hingga miliaran dollar Amerika Serikat (AS). Kerugian akibat Karhutla tersebut tidak hanya dirasakan pada sektor kesehatan dan pendidikan. Tetapi pada sektor ekonomi pun Karhutla memberikan dampak yang besar.

"Dampak Karhutla luar biasa dari sisi kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan dari perspektif ekonomi memberi dampak besar," ujar Asisten Deputi Bidang Tata Kelola Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Prabianto Mukti Wibowo saat seminar mitigasi dan adaptasi menghadapi perubahan iklim di Universitas Palangka Raya (UPR), Senin (29/10).

Prabianto bilang Karhutla dengan skala besarnya yang menimpa Indonesia terjadi pada tahun 2015. Hal itu dinilai merugikan ekonomi Indonesia. Berdasarkan studi Bank Dunia, Prabianto bilang kerugian negara pada tahun tersebut mencapai US$ 16,5 miliar. 


Angka tersebut setara dengan 1,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional Indonesia. Besarnya dampak Karhutla membuat perlu adanya pencegahan. "Saat ini dilakukan tidak hanya pemadaman tetapi juga pencegahan," terang Prabianto.

Salah satu yang didorong adalah pencegahan Karhutla berbasis klaster. Nantinya akan terdapat peta klaster pada daerah yang rawan Karhutla. Peta berbasis klaster mengacu kepada lokasi konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) Perkebunan dan 760 desa rawan kebakaran. Oleh karena itu Prabianto juga bilang klaster akan melihat keekonomian daerah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .