Kebakaran Kilang Balongan dianggap berpeluang ganggu investasi kilang nasional



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan milik Pertamina, dinilai berpotensi mengganggu kegiatan investasi pada sektor kilang nasional.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan, sebagai kilang modern seharusnya Kilang Balongan memiliki sistem pengamanan berlapis sehingga tidak mudah terjadi insiden seperti kemarin.

"Kebakaran itu juga akan menyebabkan investor enggan berinvestasi pada pengembangan kilang di Indonesia," jelas Fahmy kepada Kontan.co.id, kemarin. Seperti diketahui, empat tangki Kilang Balongan yang berisi BBM terbakar pada Senin (29/3) dini hari.


Fahmy menambahkan, bukan tidak mungkin proyek RDMP yang tengah digarap Pertamina berpotensi ikut terhambat. Lewat Proyek RDMP Balongan nantinya, akan ada peningkatan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD menjadi 150 MBSD serta mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.

Dia pun menekankan proses investigasi harus dilakukan oleh Pertamina guna mencari penyebab utama insiden kebakaran hebat tersebut.

Kendati demikian, Fahmy belum bisa memastikan potensi kerugian dari insiden ini. Yang terang terkait produksi, dengan pelaksanaan shutdown ada Kilang Balongan maka ada potensi kehilangan produksi 400 ribu barel.

Baca Juga: Investigasi penyebab kebakaran tanki Kilang Balongan jadi fokus pemerintah

Pertamina tercatat tengah menggarap sejumlah proyek kilang melalui Refinery Development Master Plant (RDMP) pada 4 unit kilang dan satu proyek Grass Root Refinery (GRR).

Demi mendorong sejumlah proyek updgrading kilang yang ada dan pembangunan kilang baru Pertamina membutuhkan investasi mencapai US$ 40 miliar.

Merujuk catatan Kontan.co.id, Proyek RDMP Balongan membutuhkan investasi mencapai US$ 1,2 miliar.

Sementara itu, SVP Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto enggan membeberkan potensi kerugian yang dialami dari insiden kebakaran ini.

"Kerugian tidak (dulu) fokuskan di situ karena fokus di penanganan kebakaran. Kami akan update reguler terkait ini," jelas dia dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (29/3).

Selanjutnya: Soal kondisi stok BBM dan LPG, Pertamina: Masyarakat tidak perlu panik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari