Kebangkan biofarmasi, KLBF gandeng investor Korsel



JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus melebarkan sayap bisnis di bidang biofarmasi.

Untuk bisnis ini, perseroan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Genexine Inc dan mendirikan anak usaha patungan (joint venture) bernama PT Kalbe-Genexine Biologics.

Keduanya sudah meneken kesepakatan itu pada 12 Oktober 2015.


Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, pada anak usaha patungan itu, KLBF menggenggam 60% saham.

Sementara sisanya dimiliki oleh Genexine.

Nilai investasi awal untuk perusahaan patungan itu sebesar Rp 130 miliar.

"Nantinya, Kalbe-Genexine akan memasarkan produk-produk biofarmasi di pasar Indonesia dan regional," ujar Vidjongtius di Jakarta, Rabu (14/10).

Pendirian anak usaha baru ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan KLBF di masa yang akan datang.

Pada Semester I 2015 ini, KLBF masih menghadapi perlambatan kinerja lantaran ada penurunan permintaan karena perlambatan ekonomi.

Pada periode itu, pendapatan KLBF hanya naik 4,05% menjadi Rp 8,71 triliun dibandingkan semester I/2014 yang sebesar Rp 8,37 triliun.

Saat ini, KLBF sedang mencari cara untuk menambah laba dengan menaikkan kontribusi penjualan produk bermargin tinggi.

Salah satu produk bermajin tinggi misalnya produk obat penyakit kanker dan produk nutrisi.

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6%-7% pada tahun ini.

KLBF juga bersiap mengembangkan pabrik biosimilar senilai US$ 25 – US$ 30 juta.

Pembangunan pabrik ini diharapkan selesai pada akhir 2016, dan bisa mulai beroperasi pada akhir 2017 atau awal 2018.

Di sektor produk nutrisi, KLBF juga akan membangun pabrik minuman kesehatan di Bekasi, Jawa Barat.

Vidjongtius, sebelumnya mengatakan, proyek ini menelan dana Rp 500 miliar-Rp 1 triliun.

Saat ini, perusahaan farmasi ini tengah menuntaskan proses penyiapan lahan pabrik.

Dalam riset Henan Putihrai 5 Agustus lalu, sektor kesehatan dianggap masih cukup menarik karena menjadi salah satu fokus utama untuk dikembangkan dalam waktu lima tahun ke depan.

Hal tersebut menjadi katalis positif bagi bisnis KLBF baik untuk pertumbuhan volume obat-obatan unbranded generics, produk value-added, maupun pertumbuhan pada segment distribusi alat-alat kesehatan.

Tim riset Henan Putihrai mengatakan, KLBF masih akan diuntungkan dari posisi sebagai salah satu perusahaan sektor konsumsi dan kesehatan dengan pangsa pasar yang besar.

Penguatan segmen nutrisi juga bisa memperbaiki margin perusahaan yang tergerus oleh segmen bermargin rendah, seperti distibusi dan logistik.

Apalagi KLBF juga masih memiliki dana kas yang besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto