Kebangkitan batubara perbaiki kredit SAN Finance



JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance pada kuartal I-2017 telah menyalurkan kredit sebesar Rp 655 miliar.

Direktur SAN Finance, Andrijanto mengatakan jika angka tersebut hampir tidak ada kenaikan atau naik hanya 0,30% saja secara year on year (yoy). Tahun sebelumnya juga mencapai Rp 653 miliar. "Realisasi tersebut masih selektif dikarenakan masih awal tahun," ujar Andrijanto belum lama ini.

Menurut Andrijanto, komoditas batubara yang mulai membaik tahun ini tentunya akan berpengaruh terhadap bisnis SAN Finance. "Diharapkan pada semester kedua, segmen pertambangan mulai berpengaruh signifikan," ujar Andrijanto.


Tahun ini, SAN Finance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,15 triliun atau meningkat 5% dari pencapaian pembiayaan tahun lalu sebesar Rp 3 triliun. Target tersebut diharapkan dapat tercapai dari kontribusi segmen pembiayaan konsumen sebesar 60% dan sisanya 40% dari segmen pertambangan.

Meskipun penyaluran pembiayaan hanya meningkat tipis namun SAN Finance dapat menurunkan angka kredit bermasalah atau non performing financing (NPF). Tahun lalu angka NPF SAN Finance mencapai 2,17%, sedangkan saat ini sudah turun menjadi 0,97%. Menurut Andrijanto hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan segmen pertambangan pada produksi batubara.

Untuk mencapai target penyaluran pembiayaannya tahun ini, SAN Finance menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 1,27 triliun. Obligasi tersebut dalam rangka penawaran umum berkelanjutan tahap II tahun 2017. Total target penerbitan obligasi SAN Finance sebesar Rp 4 triliun. Tahun lalu SAN Finance telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 1,65 triliun.

Sementara itu, untuk proyeksi laba, SAN Finance tahun ini ingin mempertahankan laba bersih sebesar Rp 80 miliar atau sama dengan perolehan laba tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto