Kebanjiran Order, Jokowi Minta Pengembangan Pindad Gandeng Mitra Lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa saat ini dunia sedang mengalami kekurangan peluru. Dimana dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ketersediaan peluru selalu menjadi topik yang dibahas antarpemimpin negara.

"Di setiap kunjungan saya ke negara lain, mereka selalu menanyakan mengenai yang berkaitan dengan barang ini, peluru. Dan sekarang dunia memang kekurangan peluru," ungkap Kepala Negara dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/7).

Oleh karena itu, Ia minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain agar pengembangan PT Pindad (Persero) dapat berjalan dengan lebih cepat. 


Ia menjelaskan, produksi PT Pindad saat ini mengalami peningkatan setelah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar melalui skema penyertaan modal negara (PMN). Dimana sebelum PT Pindad disuntik PMN produksi peluru mencapai 275 juta peluru. 

Baca Juga: Bukan Endorse Capres: Ini Penjelasan Jokowi Ajak Prabowo dan Erick ke Pindad

"Setelah kita beri PMN sebesar Rp 700 miliar, produksinya meningkat 415 juta peluru hampir 2 kali lipat karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan," ucapnya.

Berkaca pada hal tersebut, Ia menegaskan bahwa industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa mendatang dan harus terus dikembangkan. 

"Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa industri pertahanan di negara kita memang memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan, baik yang berkaitan dengan peluru, baik yang berkaitan dengan kendaraan, baik yang berkaitan dengan senjata, semuanya karena permintaannya banyak," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga rencananya akan memindahkan pabrik PT Pindad (Persero) yang ada di Bandung ke kawasan industri di Subang secara bertahap.  Hal tersebut turut dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan PT Pindad (Persero). 

"Sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan Pindad karena memiliki prospek yang sangat baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi