KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online kerap dianggap mengancam eksistensi industri perbankan. Namun, benarkan demikian? Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, keberadaan pinjaman online justru mengisi ceruk yang tidak bisa dilayani pihak bank, yaitu pelayananan kredit mikro. Parwati menyebut, OCBC NISP dahulu sempat menggeluti lini bisnis mikro, namun tak bertahan lama. "Kita lihat ini ada karena bank enggak bisa serve. Kita dulu masuk bisnis mikro awal 2010 dan kemudian kita keluar," ujar Parwati di Menara Kompas, Kamis (8/8).
Keberadaan bank terancam kehadiran pinjaman online, benarkah?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online kerap dianggap mengancam eksistensi industri perbankan. Namun, benarkan demikian? Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, keberadaan pinjaman online justru mengisi ceruk yang tidak bisa dilayani pihak bank, yaitu pelayananan kredit mikro. Parwati menyebut, OCBC NISP dahulu sempat menggeluti lini bisnis mikro, namun tak bertahan lama. "Kita lihat ini ada karena bank enggak bisa serve. Kita dulu masuk bisnis mikro awal 2010 dan kemudian kita keluar," ujar Parwati di Menara Kompas, Kamis (8/8).