Keberhasilan Kaltim dalam Pelestarian Hutan



KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah menunjukkan bahwa menjaga alam tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Melalui perubahan mindset dan pendekatan yang berkelanjutan, Kaltim berhasil memperoleh dana karbon dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. 

"Kami merubah mindset bahwa dengan menjaga alam, memelihara alam, kami dapat duit itu kita buktikan dengan carbon fund," kata Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Provinsi Kaltim.

Pada tahun 2023, Kaltim menerima dana karbon dari Bank Dunia sebesar US$ 110 juta. Dana ini diberikan secara bertahap selama lima tahun dan dialokasikan untuk mempertahankan keaslian hutan di sekitar 400 desa. 


Keberhasilan ini menjadikan Kaltim sebagai satu-satunya provinsi di Asia yang menikmati dana karbon dari Bank Dunia, meskipun harga per dolarnya masih di bawah harga perdagangan dunia. Langkah ini membuktikan bahwa pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan keuntungan ekonomi tanpa harus merusak alam. 

Baca Juga: Lika-liku Menuju Ibu Kota Baru, Meneropong Lebih Dekat Pusat Pemerintahan

Program SP4N Lapor: Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Desa

Untuk memastikan keberlanjutan hutan, Diskominfo Kaltim meluncurkan program SP4N Lapor. Program ini adalah kanal pengaduan dan pengawasan yang memungkinkan masyarakat desa melaporkan gangguan terhadap hutan yang mereka jaga. 

Setiap tahun, Diskominfo Kaltim mengadakan pertemuan sosialisasi di 10-15 desa, melibatkan 50-100 orang masyarakat. Melalui program ini, masyarakat desa tidak hanya menjaga hutan tetapi juga berpartisipasi aktif dalam pelestariannya, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas hidup mereka.

Hilirisasi dan Industrialisasi: Mengembangkan Ekonomi Lokal

Pemerintah Provinsi Kaltim juga fokus pada hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. Sentra-sentra industri didirikan di berbagai daerah di Balikpapan, seperti Teritip dan Somber.

Sentra-sentra ini bertujuan untuk mengembangkan produk lokal sehingga bisa dijual dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Hilirisasi dan industrialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan perekonomian daerah.

Baca Juga: IKN: Peluang Emas Sejumlah Emiten Mengembangkan Sayap Usaha

Pendatang: Pembawa Dampak Positif

Kaltim juga menyadari bahwa pendatang membawa aura, mindset, dan wawasan baru yang positif. Manfaat yang dibawa pendatang jauh lebih besar yakni memperkaya budaya dan pengetahuan lokal. Sehingga pada akhirnya membantu dalam pembangunan dan kemajuan provinsi.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim menghadirkan tantangan besar bagi kontraktor lokal. Namun, pemerintah provinsi menekankan pentingnya menjaga kualitas dan skala internasional dalam pembangunan ini. 

"Biarkan pemerintah pusat yang membangun, kita akan mendapatkan dampaknya nanti," kata Faisal. 

Pembangunan IKN diharapkan dapat membawa dampak positif jangka panjang bagi provinsi dan masyarakatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .