JAKARTA. Dalam kurun waktu tiga bulan, angka kekurangan modal (defisiensi) modal secara year-to-date (ytd) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bertambah. Mengutip laporan keuangan BNBR per September 2014 yang diaudit secara terbatas, defisiensi modal BNBR naik Rp 89,48 miliar dibanding Juni 2014 menjadi Rp 1,94 triliun. Adapun, pada pertengahan 2014, modal BNBR minus Rp 1,85 triliun. Tjiendradjaja & Handoko Tomo, akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan kuartal III-2014 perseroan menyatakan, defisiensi modal tersebut mengidikasikan adanya ketidakpastian material.
Keberlangsungan usaha BNBR diragukan
JAKARTA. Dalam kurun waktu tiga bulan, angka kekurangan modal (defisiensi) modal secara year-to-date (ytd) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bertambah. Mengutip laporan keuangan BNBR per September 2014 yang diaudit secara terbatas, defisiensi modal BNBR naik Rp 89,48 miliar dibanding Juni 2014 menjadi Rp 1,94 triliun. Adapun, pada pertengahan 2014, modal BNBR minus Rp 1,85 triliun. Tjiendradjaja & Handoko Tomo, akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan kuartal III-2014 perseroan menyatakan, defisiensi modal tersebut mengidikasikan adanya ketidakpastian material.