KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Siapa yang selalu mengeluh bahwa gajinya selalu habis pada pekan kedua? Banyak sekali orang yang mengeluh karena mereka tidak disipilin mengatur keuangannya. Sehabis uang gajian turun, pasti bermunculan dalam benak kita beragam keinginan untuk membeli sesuatu. Entah itu sepatu, tas, kacamata, tiket pesawat untuk liburan, dan lain sebagainya. Anda ingin membeli salah satu atau beberapa di antaranya sebagai bentuk
self reward atas pekerjaan selama sebulan.
Self reward memang penting sebagai wujud apresiasi kepada diri sendiri, tetapi jika kebablasan,
self reward ini justru bisa memicu gaji bulanan cepat habis. Selain itu, promosi diskon yang tersebar di media sosial atau
e-commerce seringkali membuat kita lengah. Alhasil, uang gaji pun berpindah untuk membeli produk yang tidak kita butuhkan. Dampaknya, alokasi uang untuk dana darurat, investasi, dan kebutuhan penting lainnya tidak tercapai.
Baca Juga: Tiga Masalah Keuangan yang Dialami Milenial Sering kali kita juga boros dengan memesan makanan atau minuman secara menggunakan jasa pengiriman
online. Tak hanya itu, penggunaan kartu kredit berlebihan menambah daftar pemborosan gaji. Guna bisa meraih kemerdekaan finansial, kuncinya adalah kedisiplinan dalam mengelola keuangan, sehingga yang harus dilakukan pertama kali adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan sejak awal menerima gaji atau penghasilan. Gaji tersebut disisihkan untuk biaya bulanan, asuransi, donasi dan juga investasi. Ada anggapan bahwa investasi tidak terlalu diperlukan, yang penting menabung saja. Alasannya, situasi pandemi membuat investasi, ekonomi, dan pasar uang menjadi penuh dengan ketidakpastian. Padahal investasi itu bisa dimulai sejak kapan saja. Tidak perlu menunggu kondisi pandemi usai. Justru, mulai dari sekarang Anda harus sudah investasi agar bisa lebih cepat mewujudkan tujuan keuangan. Uang gaji yang Anda terima setiap bulan, sebaiknya jangan dihabiskan semua untuk membiayai kebutuhan hidup dan gaya hidup saja. Ingatlah dengan kebutuhan keuangan masa depan Anda. Mulai rutin alokasikan sebesar 10% dari total gaji bulanan untuk investasi. Misalnya, gaji Anda sebesar Rp5 juta, sisihkan sebesar Rp500.000 bisa digunakan untuk investasi. Dengan modal yang Anda miliki, Anda bisa menyimpan dana melalui deposito, saham, reksadana, obligasi, atau tabungan emas (logam mulia). Kini Anda juga bisa berinvestasi hanya dengan dana sebesar Rp500.000 di J Trust Bank. Bank yang memiliki reputasi global ini telah mengembangkan produk yang memudahkan masyarakat berinvestasi dengan dana minim dengan, yakni mengikuti program Deposito
Special Rate dari J Trust Bank. Dengan jumlah setoran deposito minimum Rp500.000 dan maksimum Rp20 juta, program deposito ini memiliki jangka waktu 3 bulan dan 6 bulan, serta tidak dapat diperpanjang. Dana yang digunakan nasabah untuk program ini adalah dana baru. Dalam program depositonya, J Trust menawarkan program deposito dengan bunga deposito yang spesial mencapai 7% per tahun. Program yang berlangsung selama 15 April 2021 hingga 30 April 2021 ini dapat diikuti oleh nasabah baru atau nasabah lama.
Kendati demikian, nasabah perlu mengingat sejumlah risiko dalam investasi melalui instrumen deposito, seperti pemberian tingkat bunga simpanan melebihi yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Simpanan itu menjadi simpanan yang tidak layak dibayar jika izin usaha dicabut. Saat mengikuti program ini, nasabah juga tidak bisa
break program atau berhenti di tengah jalan. Namun, jika terpaksa melakukan itu, nasabah akan dikenakan penalti berupa pemberian suku bunga yang sama dengan suku bunga Tabungan J Trust. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait program - program deposito J Trust Bank, silahkan kunjungi laman
www.jtrustbank.co.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Indah Sulistyorini