Jakarta.
Smartphone memiliki segudang "kepintaran" dibanding dengan ponsel dasar (
feature phone) yang hanya bisa menelepon dan SMS. Namun,
smartphone lebih rakus memakan daya dari baterai. Ponsel pintar paling banter hanya bertahan satu hari dan harus di-
charge kembali. Berbeda dengan ponsel dasar yang cukup di-charge seminggu sekali. Karena intensitas pemakaian dan sering di-
charge membuat baterai
smartphone bekerja lebih keras. Untuk itu, pengguna harus tepat dalam merawat baterainya agar lebih tahan lama.
Nah, berikut empat kebiasaan buruk yang biasa dilakukan pengguna dan harus disetop agar baterai ponsel tidak cepat rusak, seperti dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber. 1. Stop kebiasaan pakai
powerbank Perangkat baterai
portabel (
powerbank) sering kali menjadi penyelamat saat baterai smartphone "sekarat". Namun, banyak pengguna yang sering kali mengisi daya lewat powerbank meski tidak sedang darurat dan sebenarnya memungkinkan menggunakan perangkat
charger. Hentikan kebiasaan nge-
charge smartphone seperti itu. Keseringan menggunakan
powerbank bisa membuat daya tahan baterai
smartphone berkurang. Tak seperti
charger via listrik, powerbank tidak sepenuhnya mengalirkan daya yang stabil dan sesuai spesifikasi
smartphone. Ditambah lagi dengan banyak beredarnya
powerbank dengan kualitas rendah. Kebiasaan buruk lain yang perlu disetop adalah men-
charge smartphone menggunakan laptop atau PC melalui kabel data. Seperti powerbank, arus listrik dari komputer tidak dirancang untuk mengisi daya
smartphone sesuai standar. Jadi mulai sekarang, hanya gunakan powerbank dan komputer jika benar-benar dalam keadaan darurat. 2. Stop pakai sembarang charger Perangkat
charger smartphone dan tablet Android memiliki bentuk yang seragam sehingga sering dipakai bergantian untuk semua perangkat. Padahal, tiap perangkat memiliki charger dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan jenis perangkat dan kapasitas baterainya.
Charger perangkat tablet biasanya memiliki ukuran ampere yang lebih besar.
Charger yang tidak sesuai spesifikasi secara perlahan akan mengurangi kinerja baterai
smartphone. Jadi, mulai sekarang jangan pakai
charger tablet untuk mengisi baterai ponsel. Gunakan charger orisinal atau yang sesuai spesifikasi standar ponsel Anda. 3. Stop nge-
charge semalaman Kondisi ekstrim berbahaya bagi kesehatan baterai
smartphone. Men-
charge terus
smartphone yang sudah penuh dalam waktu lama tidaklah baik. Yang sering dilakukan adalah men-
charge ponsel semalaman.
Smartphone terkini memang sudah dilengkapi dengan fitur
overharge protection yang menjaga baterai berhenti diisi saat penuh. Namun, beberapa riset menyebutkan baterai bisa terjaga kualitasnya jika diisi tidak sampai penuh 100%, cukup sampai 80%-90%. Jadi, tak ada salahnya untuk menghentikan kebiasaan nge-
charge semalaman agar usia baterai bisa lebih panjang. 4. Stop kosong kelamaan Membiarkan baterai benar-benar kosong lebih tak baik lagi. Jika sering seperti ini, maka ketahanan baterai akan perlahan menurun. Alasannya, jika baterai benar-benar dalam keadaan kosong, sel baterai akan "tidur". Jika tak cepat-cepat "dibangunkan", kemungkinan terburuknya sel tersebut bakal kehilangan kemampuan untuk menyerap daya dari alat pengisian. Pengisian daya terbaik, berdasarkan sejumlah riset, saat baterai berada di bawah angka 40%, pada kisaran 15% sampai 35%. Stop berharap baterai bisa hidup selamanya Manusia saja hidup hanya sementara, apalagi baterai
smartphone. Faktanya, setiap tahun ketahanan baterai bakal semakin menurun. Walau pengguna telah merawat baterai dengan benar, setiap baterai punya umur.
Untuk itu, jangan sedih. Bersedialah membeli baterai baru demi kesehatan
smartphone. Tips yang telah dipaparkan hanya mampu memanjangkan umur baterai, bukan membuatnya abadi. Memang banyak smartphone terkini yang tidak memberi opsi pengguna untuk mengganti baterai dengan mudah. Untuk itu, silakan hubungi teknisi atau pusat layanan terdekat. (Fatimah Kartini Bohang) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto