SINGAPURA. Mata uang Asia terus menguat. Kali ini, penguatan dipimpin oleh dollar Taiwan dan won Korea Selatan. Di pasar mata uang, ada spekulasi yang berkembang mengenai apresiasi yuan yang diramal akan membuat bank sentral di Asia menoleransi penguatan mata uangnya. Sekadar informasi saja, People's Bank of China sudah mematok nilai tukar transaksi yuan lebih kuat 0,31% di level rekor 6,6242 per dollar. Ini merupakan lompatan terbesar sejak Juni lalu. Akibatnya, yuan terus saja menguat. "China secara konsisten melakukan penguatan yuan hingga digelarnya pertemuan G-20. Hal itu akan memberikan banyak ruang bagi mata uang Asia untuk menguat," jelas Vishnu Varathan, ekonom Asia dari Capital Economics Ltd di Singapura. Pada pukul 11.20 waktu Taiwan, dollar Taiwan menguat 1,9% menjadi NT$ 30,039 per dollar. Sementara, won menguat 0,4% menjadi 1.106,09 dan dollar Singapura menguat 0,2% menjadi S$ 1,2855. Sedangkan yuan menguat 0,1% menjadi 6,6252.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kebijakan apresiasi yuan China membuka kesempatan mata uang Asia perkasa
SINGAPURA. Mata uang Asia terus menguat. Kali ini, penguatan dipimpin oleh dollar Taiwan dan won Korea Selatan. Di pasar mata uang, ada spekulasi yang berkembang mengenai apresiasi yuan yang diramal akan membuat bank sentral di Asia menoleransi penguatan mata uangnya. Sekadar informasi saja, People's Bank of China sudah mematok nilai tukar transaksi yuan lebih kuat 0,31% di level rekor 6,6242 per dollar. Ini merupakan lompatan terbesar sejak Juni lalu. Akibatnya, yuan terus saja menguat. "China secara konsisten melakukan penguatan yuan hingga digelarnya pertemuan G-20. Hal itu akan memberikan banyak ruang bagi mata uang Asia untuk menguat," jelas Vishnu Varathan, ekonom Asia dari Capital Economics Ltd di Singapura. Pada pukul 11.20 waktu Taiwan, dollar Taiwan menguat 1,9% menjadi NT$ 30,039 per dollar. Sementara, won menguat 0,4% menjadi 1.106,09 dan dollar Singapura menguat 0,2% menjadi S$ 1,2855. Sedangkan yuan menguat 0,1% menjadi 6,6252.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News