JAKARTA. Indonesia akan memiliki pemerintahan baru dalam beberapa bulan mendatang. Berbagai ekspektasi pun muncul, tentunya pemerintahan baru mendatang diharapkan bisa mendatangkan kebijakan strategis yang bisa mendorong kemajuan. Tapi, dunia perbankan Tanah Air tidak banyak berharap pemerintahan baru mendatang bisa begitu berpengaruh terhadap proyeksi bisnis pada tahun ini. Beberapa bankir menilai, keberadaan pemerintah baru nanti belum akan menggeser tingkat suku bunga mahal yang dalam satu tahun belakangan ini meningkat. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) masih akan stabil di level saat ini, yaitu 7,5%, meskipun pemerintahan baru sesuai dengan harapan pasar. "Rasanya, saya tidak berharap terlalu banyak dalam penurunan suku bunga," tutur Parwati, pada pekan lalu.
Kebijakan bunga tak berubah pasca pemilu presiden
JAKARTA. Indonesia akan memiliki pemerintahan baru dalam beberapa bulan mendatang. Berbagai ekspektasi pun muncul, tentunya pemerintahan baru mendatang diharapkan bisa mendatangkan kebijakan strategis yang bisa mendorong kemajuan. Tapi, dunia perbankan Tanah Air tidak banyak berharap pemerintahan baru mendatang bisa begitu berpengaruh terhadap proyeksi bisnis pada tahun ini. Beberapa bankir menilai, keberadaan pemerintah baru nanti belum akan menggeser tingkat suku bunga mahal yang dalam satu tahun belakangan ini meningkat. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) masih akan stabil di level saat ini, yaitu 7,5%, meskipun pemerintahan baru sesuai dengan harapan pasar. "Rasanya, saya tidak berharap terlalu banyak dalam penurunan suku bunga," tutur Parwati, pada pekan lalu.