Kebijakan cadangan Meksiko lawan efek Trump gagal



MEKSIKO. Kebijakan cadangan (contingency plan) Meksiko untuk melindungi perekonomiannya dari efek badai kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS menemui kegagalan.

Pada Kamis (5/1), bank sentral Meksiko berusaha untuk mendongkrak performa peso Meksiko dengan menjual dollar ke investor internasional. Ini merupakan langkah teranyar yang dilakukan Meksiko untuk menghentikan pelemahan peso.

Seperti yang diketahui, posisi peso terus terkikis akibat ancaman Trump yakni menaikkan pajak, membangun tembok perbatasan, dan menghentikan perjanjian kerjasama Amerika Latin.

Awalnya, peso berhasil menguat di awal transaksi atas berita operasi pasar yang dilakukan bank sentral. Sayang, pada akhirnya, penguatan tersebut tak tersisa.

Berdasarkan laporan Reuters, Banxico -bank sentral Meksiko- menjual dollar senilai US$ 1 miliar. Meski demikian, juru bicara bank sentral menegaskan tidak akan mempublikasikan data pastinya hingga pekan depan.

Upaya penyelamatan peso oleh Meksiko hanya berumur pendek. Sejak pemilu AS lalu, peso sudah melemah hingga 13%.

Saat ini, satu dollar AS setara dengan 21,50 peso. Setahun lalu, nilai satu dollar setara dengan 18 peso. Menurut sejumlah analis, nilai tukar peso terhadap dollar AS bisa jatuh lebih dalam. Dan hal itu bisa menyebabkan arus dana asing hengkang dari negara tersebut.

"Bayangkan jika Anda mengalami perang dagang. Peso bisa jatuh dari posisi 20 ke 25. Penarikan uang dari Meksiko bisa menyebabkan ketidakstabilan yang dinamis pada ekonomi Meksiko," papar Alberto Ramos, head of Latin America economic research Goldman Sachs.

Presiden bank sentral Meksiko Agustin Carstens menggambarkan Trump sebagai "badai" bagi ekonomi Meksiko. Sebelum pemilu berlangsung, dia mengatakan, bank sentral sudah menyiapkan contingency plan jika Trump menang.

Meski demikian, dia tidak akan lagi menjabat sebagai pimpinan bank sentral untuk mengeksekusi contingency plan itu. Pada Desember lalu, Carstens mengumumkan dirinya akan mengundurkan diri dari jabatannya pada Juli untuk menjabat sebagai pimpinan kunci bank sentral lain di Swiss.  

Di sisi lain, Trump terus mengeluarkan ancamannya pada pekan ini. Trump mengatakan kepada Toyota dan GM bahwa jika mereka membangun pabrik di Meksiko dan menjualnya d AS, maka mereka harus membayar pajak perbatasan yang tinggi.

Saat kampanye, Trump menyebut akan menerapkan pajak sebesar 35% terhadap perusahaan yang melakukan hal tersebut.

Saat ini, berdasarkan data bank sentral yang dihimpun Goldman Sachs, investor asing menggenggam sekitar US$ 100 miliar dari obligasi pemerintah Meksiko.

Meksiko juga mendapatkan keuntungan dari investasi asing dalam beberapa tahun terakhir. Meksiko menerima sekitar US$ 29 miliar pada 20115 dan US$ 27 miliar pada tahun lalu dari luar negeri.

Namun, dengan lemahnya perekonomian, rendahnya nilai tukar peso, serta ancaman Trump, para analis menilai jumlah investasi asing ke Meksiko akan turun drastis. Ekonom Bank of America memprediksi Meksiko hanya akan mampu menghimpun dana asing sebesar US$ 20 miliar pada tahun ini.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie