TOKYO. Bursa Asia dibuka sumringah pada awal transaksi perdagangan pagi ini (22/9). Data yang dihimpun
CNBC menunjukkan, pada pukul 10.19 waktu Sydney, indeks ASX 200 terlihat naik 0,8%. Hampir seluruh sektor ditransaksikan mendaki. Sektor energi mencatatkan kenaikan 1,47%, sektor bahan baku naik 2,04%, dan sektor finansial naik 0,39%. Sementara itu, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,47% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,69%.
Pasar saham Jepang, yang kemarin melompat nyaris 2% menyusul keputusan Bank of Japan, ditutup pada hari ini karena libur nasional. "Kombinasi dari keputusan dua bank sentral (BOJ dan The Federal Reserve, menyebabkan market tak mengindahkan risiko dalam beberapa hari ke depan," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets. Seperti yang diketahui, pada rapat yang dihelat selama dua hari dan berakhir Rabu (21/9), The Fed yang dipimpin oleh Janet Yellen, memutuskan untuk menahan suku bunga acuan. Alasannya, The Fed memilih untuk menunggu bukti-bukti lanjutan yang positif untuk mendukung tujuan dan target mereka. Di sisi lain, The Fed juga memproyeksikan adanya kemungkinan suku bunga AS tetap akan dikerek sebelum akhir tahun ini.
"Risiko jangka pendek terhadap outlook perekonomian tampaknya cukup seimbang. Anggota komite menilai kondisi ini sudah cukup menjadi alasan untuk menaikkan suku bunga. Namun, akhirnya memutuskan untuk menunggu sementara waktu data-data yang mendukung kebijakan tersebut secara objektif," demikian pernyataan resmi The Fed pasca pertemuan kemarin. Sebelumnya, BOJ meluncurkan kerangka kebijakan barunya pada Rabu (21/9) dengan mempertahankan kebijakan suku bunga negatif pada minus 0,1 %. Sementara itu, bank sentral Jepang ini juga memodifikasi kerangka program pembelian obligasinya untuk panduan suku bunga jangka panjang pada sekitar nol %. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie