JAKARTA. Rencana pemerintah membuka ekspor konsentrat diprediksi merusak harga logam tembaga di pasar internasional. Untuk itu, pengusaha pengolahan dan pemurnian (smelter) logam tembaga murni atawa copper cathoda meminta pemerintah berpikir ulang soal ekspor konsentrat setelah 12 Januari nanti. Natsir Mansur, Ketua Umum Asosiasi Tembaga Emas Indonesia (ATEI) mengatakan, sekarang ini eksportir terbesar tembaga masih dikuasai PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara dengan total ekspor sekitar 2 juta ton per tahun. Kenyataannya, "ada puluhan izin usaha pertambangan (IUP) ataupun izin pertambangan rakyat (IPR) di Sulawesi, mereka bisa memproduksi konsentrat seperti produksi Freeport dan Newmont," kata dia, saat ditemui wartawan usai mengikuti rapat bersama Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Selasa (7/1).
Kebijakan ekspor kosentrat bisa menurunkan harga
JAKARTA. Rencana pemerintah membuka ekspor konsentrat diprediksi merusak harga logam tembaga di pasar internasional. Untuk itu, pengusaha pengolahan dan pemurnian (smelter) logam tembaga murni atawa copper cathoda meminta pemerintah berpikir ulang soal ekspor konsentrat setelah 12 Januari nanti. Natsir Mansur, Ketua Umum Asosiasi Tembaga Emas Indonesia (ATEI) mengatakan, sekarang ini eksportir terbesar tembaga masih dikuasai PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara dengan total ekspor sekitar 2 juta ton per tahun. Kenyataannya, "ada puluhan izin usaha pertambangan (IUP) ataupun izin pertambangan rakyat (IPR) di Sulawesi, mereka bisa memproduksi konsentrat seperti produksi Freeport dan Newmont," kata dia, saat ditemui wartawan usai mengikuti rapat bersama Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Selasa (7/1).