KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) menuai reaksi. Pasalnya, upaya pemerintah memberikan rekomendasi ekspor mineral mentah untuk menekan biaya pembangunan smelter juga dianggap gagal sejumlah kalangan. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I) Jonatan Handjojo mengungkapkan, awal mula kelahiran kebijakan pelonggaran ekspor mineral mentah karena Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ESDM melalui sub sektor Minerba turun drastis. Alasan kedua, kata dia, PT Aneka Tambang (Antam) mengeluhkan rapornya merah karena tak bisa melakukan ekspor nikel. "Jalan yang tercepat memperbaiki. menjual nikel ore lagi saja yang sejak dahulu menunjukkan jumlah penghasilan hingga 40% untuk Antam," ungkapnya, kepada KONTAN, Senin (4/11).
Kebijakan ekspor mineral disalahgunakan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) menuai reaksi. Pasalnya, upaya pemerintah memberikan rekomendasi ekspor mineral mentah untuk menekan biaya pembangunan smelter juga dianggap gagal sejumlah kalangan. Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I) Jonatan Handjojo mengungkapkan, awal mula kelahiran kebijakan pelonggaran ekspor mineral mentah karena Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari ESDM melalui sub sektor Minerba turun drastis. Alasan kedua, kata dia, PT Aneka Tambang (Antam) mengeluhkan rapornya merah karena tak bisa melakukan ekspor nikel. "Jalan yang tercepat memperbaiki. menjual nikel ore lagi saja yang sejak dahulu menunjukkan jumlah penghasilan hingga 40% untuk Antam," ungkapnya, kepada KONTAN, Senin (4/11).