KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah kebijakan fiskal yang dijalankan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dinilai berani dan progresif, namun sebagian di antaranya masih berisiko terhadap stabilitas fiskal. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai, kebijakan pembayaran dana kompensasi energi setiap bulannya sebesar 70% merupakan langkah yang patut diapresiasi. Menurutnya, cara ini membantu menjaga arus kas BUMN energi seperti Pertamina dan PLN. “Itu hal yang cukup positif, karena dengan adanya anggaran yang tiap bulan, itu kan artinya tidak ada lagi keterlambatan dan juga Pertamina, PLN bisa menggunakan anggarannya untuk melakukan misalnya strategi bisnis lainnya,” kata Bhima kepada Kontan, Minggu (26/10).
Kebijakan Fiskal Menkeu Dinilai Berani tapi Berisiko terhadap Stabilitas Keuangan
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah kebijakan fiskal yang dijalankan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dinilai berani dan progresif, namun sebagian di antaranya masih berisiko terhadap stabilitas fiskal. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai, kebijakan pembayaran dana kompensasi energi setiap bulannya sebesar 70% merupakan langkah yang patut diapresiasi. Menurutnya, cara ini membantu menjaga arus kas BUMN energi seperti Pertamina dan PLN. “Itu hal yang cukup positif, karena dengan adanya anggaran yang tiap bulan, itu kan artinya tidak ada lagi keterlambatan dan juga Pertamina, PLN bisa menggunakan anggarannya untuk melakukan misalnya strategi bisnis lainnya,” kata Bhima kepada Kontan, Minggu (26/10).