Kebijakan fiskal pemerintah menjaga rupiah



JAKARTA. Rupiah mencatat pergerakan positif di depan dollar AS. Rupiah bahkan menjadi salah satu mata uang terbaik diantara emerging market lainnya.

Di pasar spot, Selasa (23/2), nilai tukar rupiah menguat tipis 0,08% ke level Rp 13.428 per dollar AS. Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia rupiah terangkat 0,46% ke level Rp 13.397 per dollar AS.

Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengungkapkan, rupiah semakin positif semenjak pemerintah merevisi daftar negatif investasi (DNI). Hal tersebut mencerminkan fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur dan pentingnya dukungan dari sektor swasta.


"Sejak revisi DNI, dana asing mengalir deras ke dalam negeri meski mayoritas di pasar keuangan," paparnya.

Di sisi lain, posisi dollar AS sebenarnya menguat lantaran mendapat dorongan dari pelemahan euro dan poundsterling. Apalagi, belum ada data negatif yang dapat menyeret pergerakan USD. Data inflasi AS bulan Januari justru mendukung kenaikan dollar AS.

"Namun rupiah terbantu oleh mengalirnya dana asing. Performa rupiah juga lebih baik dari mata uang di emerging market lainnya," lanjut Nizar.

Meski BI memangkas suku bunga, Nizar menilai kebijakan fiskal pemerintah cukup positif dengan berbagai paket stimulus ekonomi. Hal ini dapat menjaga tren pergerakan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto