KONTAN.CO.ID - Pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik pada musim liburan Lebaran 2021 dengan tujuan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Pelarangan mudik Lebaran berakhir Senin (17/5/2021). Kendati demikian, pemerintah masih memberlakukan aturan pengetatan perjalanan yang berlaku pada 18-24 Mei 2021. Lantas, apakah aturan yang ditetapkan pemerintah ini berhasil? Melansir Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengklaim, kebijakan ini secara umum berjalan efektif. Menurut Muhadjir, pada tahun ini, jumlah pemudik berkisar 1 juta orang. Angka tersebut berkurang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Hanya saja, ada satu kebijakan pemerintah lainnya yang tidak mendukung pelarangan mudik ini. Yakni, pemerintah memperbolehkan pembukaan tempat wisata saat libur Lebaran. Alasannya, agar masyarakat bisa menikmati hiburan akibat dilarangnya mudik. Adapun alasan lainnya adalah agar sektor wisata bisa menggerakkan perekonomian Indonesia yang tengah terpuruk.
Kebijakan Kontradiktif
KONTAN.CO.ID - Pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik pada musim liburan Lebaran 2021 dengan tujuan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Pelarangan mudik Lebaran berakhir Senin (17/5/2021). Kendati demikian, pemerintah masih memberlakukan aturan pengetatan perjalanan yang berlaku pada 18-24 Mei 2021. Lantas, apakah aturan yang ditetapkan pemerintah ini berhasil? Melansir Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengklaim, kebijakan ini secara umum berjalan efektif. Menurut Muhadjir, pada tahun ini, jumlah pemudik berkisar 1 juta orang. Angka tersebut berkurang signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Hanya saja, ada satu kebijakan pemerintah lainnya yang tidak mendukung pelarangan mudik ini. Yakni, pemerintah memperbolehkan pembukaan tempat wisata saat libur Lebaran. Alasannya, agar masyarakat bisa menikmati hiburan akibat dilarangnya mudik. Adapun alasan lainnya adalah agar sektor wisata bisa menggerakkan perekonomian Indonesia yang tengah terpuruk.