JAKARTA. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai wacana penerapan nomor polisi ganjil dan genap untuk menggantikan sistem tiga orang dalam satu mobil merupakan sebuah langkah mundur. "Pengawasannya akan sangat sulit, kecuali dibantu dengan teknologi," kata Tulus melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (21/6). Menurut Tulus, pengawasan yang sulit dilakukan akan memunculkan potensi pelanggaran yang sangat tinggi menimbulkan perilaku "damai di tempat" dengan oknum kepolisian di lapangan.
Kebijakan pelat ganjil genap dinilai kemunduran
JAKARTA. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai wacana penerapan nomor polisi ganjil dan genap untuk menggantikan sistem tiga orang dalam satu mobil merupakan sebuah langkah mundur. "Pengawasannya akan sangat sulit, kecuali dibantu dengan teknologi," kata Tulus melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (21/6). Menurut Tulus, pengawasan yang sulit dilakukan akan memunculkan potensi pelanggaran yang sangat tinggi menimbulkan perilaku "damai di tempat" dengan oknum kepolisian di lapangan.
TAG: