KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta porsi biodiesel sebanyak 30% dari Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi menggerakkan harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia. Pasalnya, sesuai hukum suplai dan permintaan, bakal terjadi penarikan suplai yang besar dari Indonesia dan memicu kekurangan stok global dan kenaikkan harga internasional. Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor menyatakan atas arah kebijakan tersebut, pihaknya menyambut baik ditingkatkannya porsi biodiesel. "Bila B30 jadi diterapkan, maka harga CPO bisa naik karena mengikuti hukum supply dan demand karena ada kebutuhan besar di Indonesia," kata Tumanggor kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7). Selama ini program mandatory biodiesel 20% (B20) tengah dijalankan dan kini mendapat dorongan untuk ditingkatkan hingga mencapai 30% (B30).
Kebijakan penambahan porsi biodiesel 30% bisa mengerek harga CPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta porsi biodiesel sebanyak 30% dari Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi menggerakkan harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia. Pasalnya, sesuai hukum suplai dan permintaan, bakal terjadi penarikan suplai yang besar dari Indonesia dan memicu kekurangan stok global dan kenaikkan harga internasional. Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor menyatakan atas arah kebijakan tersebut, pihaknya menyambut baik ditingkatkannya porsi biodiesel. "Bila B30 jadi diterapkan, maka harga CPO bisa naik karena mengikuti hukum supply dan demand karena ada kebutuhan besar di Indonesia," kata Tumanggor kepada Kontan.co.id, Selasa (10/7). Selama ini program mandatory biodiesel 20% (B20) tengah dijalankan dan kini mendapat dorongan untuk ditingkatkan hingga mencapai 30% (B30).