KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menilai kebijakan post border pemerintah untuk menurunkan biaya logistik dan dwelling time, dinilai tidak efektif mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kebijakan ini malah dinilai berpotensi dimanfaatkan importir dengan memasukkan produk tanpa pengawasan yang ketat. Hal itu dikatakan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/3). Menurut Fithra, kebijakan post border ini merupakan kebijakan yang salah. Sebab kebijakan ini memperbolehkan barang impor masuk terlebih dahulu sebelum diperiksa. Ia mencontohkan adanya lonjakan impor baja sebelum Krakatau Steel meminta revisi baja ada dalam post border. Meskipun Fithra tidak merinci berapa jumlah lonjakan impor baja.
Kebijakan post border berpotensi dimanfaatkan karena pengawasan lemah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menilai kebijakan post border pemerintah untuk menurunkan biaya logistik dan dwelling time, dinilai tidak efektif mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kebijakan ini malah dinilai berpotensi dimanfaatkan importir dengan memasukkan produk tanpa pengawasan yang ketat. Hal itu dikatakan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/3). Menurut Fithra, kebijakan post border ini merupakan kebijakan yang salah. Sebab kebijakan ini memperbolehkan barang impor masuk terlebih dahulu sebelum diperiksa. Ia mencontohkan adanya lonjakan impor baja sebelum Krakatau Steel meminta revisi baja ada dalam post border. Meskipun Fithra tidak merinci berapa jumlah lonjakan impor baja.